Pengembangan Potensi Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Mengglobal di Sumsel
Sebagai rangkaian pertama pelaksanaan Pengembangan Potensi Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Mengglobal pada tahun 2023, diadakan kegiatan pembukaan dan workshop materi mengenai penciptaan branding identity untuk peningkatan citra produk level glo--
BACA JUGA:Beasiswa Santri Berprestasi Dibuka Awal Juli, Kuotanya 1.000 Santri! Jangan Sampai Kelewatan Ya
Hal ini juga bermanfaat dalam membantu percepatan realisasi pelaksanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dilaksanakan oleh BPDPKS. Secara kelembagaan, masyarakat di lingkungan pondok pesantren dapat membentuk UKMK berbasis sawit dan mengembangkan produk turunan kelapa sawit, sesuai potensi dan peluang yang ada di daerah sekitarnya.
Sebagai rangkaian pertama pelaksanaan Pengembangan Potensi Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Mengglobal pada tahun 2023, diadakan kegiatan pembukaan dan workshop materi mengenai penciptaan branding identity untuk peningkatan citra produk level global.
Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 7 - 10 Agustus 2023 dengan materi pembuatan mock up branding identity yang disampaikan oleh Bapak Iwan Setiawan dari Ruang Ide dan strategi go global melalui sertifikasi halal dan pengembangan mindset go global yang disampaikan oleh Ibu Siti Mardiyah dari UIN Raden Fatah, Palembang.
Dari tanggapan dasawit,n diskusi dengan seluruh peserta program, beberapa poin yang dapat diambil antara lain: pesantren memiliki 3 (tiga) fungsi, yakni pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi dan terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan ekonomi pesantren berbasis kelapa sawit, diantaranya adalah bahwa perkebunan kelapa sawit, walaupun bibitnya sudah siap masih berbenturan dengan akses ke pasar.
BACA JUGA:Hadapi Persaingan Kemajuan Teknologi, para Santri Diminta Tingkatkan Kualitas dan Potensi Diri
“Begitu pula, pada usaha–usaha yang dikembangkan di pondok pesantren. Perlu diperhatikan juga keberlanjutan program, tidak hanya menjadi kegiatan satu waktu tetapi selalu harus ada tindak lanjut dari program,”ungkap Wakil Kepala PEBS FEB UI, Nur Kholis.
Oleh karena itu, pada kegiatan Pengembangan Potensi Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Mengglobal ini, diharapkan UKMK berbasis sawit yang dikembangkan oleh pondok pesantren dapat dihubungkan dengan akses pasar yang lebih luas khususnya stakeholders di level global.
“Selain itu, diperlukan juga kegiatan eksposur di level internasional seperti pameran di luar negeri. Diperlukan pendampingan khusus oleh pihak yang berkompeten agar UKMK pondok pesantren berbasis kelapa sawit tersebut dapat berjalan dengan baik,”jelas Nur Kholis.
Untuk mewujudkan misi go global, diperlukan juga komitmen dan pengembangan SDM dari masing–masing pondok pesantren.
Pada intinya, sinergi dan kolaborasi sangat dibutuhkan untuk implementasi peningkatan UKMK berbasis kelapa sawit, utamanya melalui pengembangan produk turunan kelapa sawit, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah untuk masyarakat lokal khususnya pondok pesantren itu sendiri.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: