Honda

Kisah Thulaib bin Umair, Sepupu Rasulullah yang Mendakwahi Sang Ibu Agar Memeluk Islam

Kisah Thulaib bin Umair, Sepupu Rasulullah yang Mendakwahi Sang Ibu Agar Memeluk Islam

Kisah Thulaib bin Umair, Sepupu Rasulullah yang Mendakwahi Sang Ibu Agar Memeluk Islam--Sumber: Blog PSBB

PALEMBANG, PALPRES.COM — Ada sebuah kisah yang sangat jarang diketahui, yakni kisah seorang sepupu Rasulullah bernama Thulaib bin Umair yang mendakwahi ibunya agar ikut memeluk Islam.

Thulaib bin Umair adalah putra dari Arwa binti Abdul Muthalib, salah satu bibi Rasulullah yang namanya tidak semasyhur paman-pamannya.

Sebenarnya, para sejarawan memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai keislaman dua bibi Rasulullah, yakni Arwa dan Atikah binti Abdul Muthalib.

Menurut Muhammad bin Ishaq, Ibnu Hibban, serta sejarawan lain yang sepaham dengan mereka, hanya Shafiyyah yang berasal dari pihak ayah yang memeluk Islam.

BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah Terbaik QS WUR 2024 Sepi Peminat Tapi Prospek Kerja Menjanjikan, Minat?

Sedangkan, bibi-bibi lainnya memilih untuk tidak mengikuti agama tersebut.

Sementara sejarawan yang lain berpendapat bibi Rasulullah dari pihak ayah yang memeluk Islam adalah Shafiyyah dan Arwa.

Mereka yang berpendapat bahwa Arwa memeluk Islam berdasarkan riwayat:

Mereka yang berpendapat bahwa Arwa menganut Islam merujuk pada kisah berikut:

BACA JUGA: 7 Jurusan Kuliah dengan Biaya UKT dan Iuran Termurah di PTN Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2024

Ketika Thulaib bin Umair memeluk agama Islam di Darul Arqom, ia bertemu dengan ibunya, yaitu Arwa binti Abdul Muthalib.

“Aku mengikuti ajaran Muhammad dan menjalankan agama Islam yang mengakui Allah sebagai Tuhan semesta alam, yang Maha Agung dalam keagungan-Nya,” kata Thulaib kepada ibunya

Sementara, ibunya menjawab, “Orang yang paling layak menjadi teman dan seharusnya kau tolong adalah sepupumu yang merupakan anak dari pamanmu. Sungguh, jika kami wanita bisa melakukan seperti yang dilakukan oleh para pria, kami pun akan mengikuti dan mendukungnya dengan sungguh-sungguh.”

Thulaib bertanya, “Ibu, apa yang membuatmu enggan memeluk Islam dan mengikuti Muhammad? Padahal kau bisa melihat bahwa saudara laki-lakimu, Hamzah, telah masuk dan memperjuangkan Islam.”

BACA JUGA:4 Mitos yang Ada di UGM Kampus Terbaik QS WUR 2024, Jangan Coba Foto di-Spot Ini Kalau Gak Mau Sulit Lulus

Arwa kembali menjawab, “Aku masih menanti sesuatu yang akan dilakukan saudari-saudari perempuanku. Lalu, debgan begitu aku akan mengikuti jalan mereka.”

Thulaib berkata lagi, “Dengan menyebut nama Allah, aku sangat memohon kepadamu, temuilah dia (Muhammad) dan sampaikan salam padanya. Lalu setujuilah risalahnya dengan bersaksi bahwa tiada sesembahan lain yang suci kecuali Allah.”

Lalu, beberapa saat kemudian, Arwa dengan yakin memeluk Islam di hadapan sang anak Rasulullah.

Arwa mendukung dakwah sang keponakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam usai mendapatkan dakwah dari Thulaib (al-Mustadrak, 3/266).

BACA JUGA:4 Jurusan Sains dan Teknologi Ini Terkenal Sulit, Tersedia di Kampus QS WUR 2024, Yakin Kuat Sampai Tamat?

Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa mendakwahi orang tua kepada Islam dan sunnah adalah hal yang penting asalkan berdakwah dengan nada bicara yang lembut.

Selain itu, jangan lupa untuk membekali diri dengan pemahaman yang lebih mengenai Islam.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: