KISAH SAHABAT NABI: Abu Thalib, Sang Paman yang Selalu Membela Rasulullah SAW
Ilustrasi -kuliahalislam.com-
BACA JUGA:2 Daerah di Sumsel Diprediksi Mengalami Hujan Ringan dan 1 Daerah Hujan Sedang, Cek Daerahmu di Sini
Guna turut membantu beban ekonomi pamannya, Nabi Muhammad SAW meminta pamannya, Abu Thalib dan bibinya atau istri Abu Thalib yakni Fatimah binti Asad, mengizinkan dia untuk menggembala kambing.
Abu Thalib dan Fatimah menolak, karena khawatir bila terjadi apa-apa saat mengembala kambing.
Akan tetapi mereka akhirnya tak bisa menolak, karena Nabi Muhammad SAW bersikeras untuk mengembala kambing.
Dalam sebuah riwayat, kebersamaan Nabi Muhammad SAW dengan pamannya tersebut berlangsung selama 40 tahun, yakni mulai dari Nabi Muhammad SAW masih anak-anak hingga masa kenabian.
Pada saat nabi Muhammad SAW berdakwah, Abu Thalib selalu menjagannya.
Pada suatu ketika para pemimpin suku Quraisy bermusyawarah untuk menghentikan Nabi Muhammad SAW menyebarkan Islam.
Salah satunya caranya adalah dengan membujuk Abu Thalib agar Nabi Muhammad SAW berhenti berdakwah.
Meskipun saat itu kondisi Abu Thalib terdesak, dengan tegas ia menolak permintaan para pemimpin suku Quraisy tersebut dan tetap membela apa yang dilakukan Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Katalog Promo Candy & Chocolate Fair Alfamart Periode 1-15 Agustus 2023, Silverqueen Hanya Rp7.500!
Kepada pemimpin suku Quraisy, ia menegaskan bahwa tindakan Nabi Muhammad SAW yang menyembah Tuhannya (Allah) bukanlah suatu kesalahan.
“Muhammad hanya menyembah Tuhannya. Apakah itu sebuah kesalahan?" tanya Abu Thalib yang membuat pemuka suku Quraisy terdiam.
Sikap Abu Thalib ini membuat kaum Quraisy marah dan mengancamnya.
Meski sempat khawatir, namun melihat keteguhan Nabi Muhammad SAW tetap menyiarkan ajaran Islam, Abu Thalib tetap membelanya, dan ancaman kaum Quraisy hanya gertakan saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: