Citraland
Honda

Kisah Ibnu Mas'ud, Sahabat sekaligus Murid Nabi Muhammad SAW

Kisah Ibnu Mas'ud, Sahabat sekaligus Murid Nabi Muhammad SAW

Kisah Ibnu Mas'ud, sahabat sekaligus murid Nabi Muhammad SAW--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Kaum muslimin di manapun anda berada, pada konten kali ini kita akan mengangkat cerita tentang kisah sahabat Ibnu Mas'ud, disimak ya!

Sahabat Ibnu Mas'ud merupakan murid Nabi Muahmmad SAW yang cerdas, meski badannya kurus dan lemah tapi keimanannya kepada Allag SWT sangat kokoh. 

Dilasir dari media sosial yang mengutip kisah Ibnu Mas'ud dalam  buku berjudul "Jangan Takut Hadapi Hidup' karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarny, diceritakan bahwa Ibnu Mas'ud merupakan orang yang diakui Rasulullah SAW ketinggian tingkat ketakwaannya.

Dimana seorang sejarawan mengisahkan kisah hidup Ibnu Mas‘ud Radhiyallahu Anhu, dia adalah orang yang berbadan kurus, pada saat dia duduk disamping orang yang berdiri, maka tubuhnya hampir sebanding dengannya.

BACA JUGA:Sepakat Rujuk, Rendy Kjaernett dan Ladi Nayoan Bakal Peneguhan Ulang Janji Pernikahan 

Suatu ketika Ibnu Mas‘ud Radhiyallahu Anhu mencoba naik ke dahan pohon yang tengah tertiup angin kencang, dia terombang-ambing di salah satu dahan, melihat hal itu, para sahabat menertawakannya. 

Rasulullah SAW bertanya: Apakah kalian heran melihat betis kecilnya? Demi Allah, yang menguasai jiwaku, sesungguhnya dalam timbangan amal di hari kiamat, betis kecil Ibnu Mas‘ud akan lebih berat daripada gunung Uhud, yang disebabkan keimanan, keyakinan dan ikatannya dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Rasulullah SAW berkata, Bacalah Alquran untukku, Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu menjawab, Apakah saya harus membacakan Alquran untuk engkau, sedangkan engkau adalah orang yang dituruni Alquran? Di mana rasa malu dan kesopanan saya? Saya sangat malu kepada engkau, wahai Rasul yang mulia. 

“Tolong bacakan Alquran untukku, karena aku sangat ingin mendengarkannya dari orang lain", Kata Rasulullah SAW.

Akhirnya Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu membacakan surat An-Nisa, dan Rasulullah SAW mendengarkan dengan seksama, ketika sampai pada ayat 41 surat An Nisa “Maka bagaimanakah apabila Kami mendatangkan seorang saksi dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu sebagai saksi atas mereka itu?”. 

BACA JUGA:Terpencil di Tengah Hutan, Warung di Jember Diserbu Konsumen Luar Daerah, Ternyata Ini Menu Andalannya

Rasulullah SAW mulai meneteskan air mata dan menangis, beliau berkata, “Cukup.” Artinya, cukuplah bacaanmu untukku, engkau telah sampai pada ayat tersebut. Dan cukuplah sampai ‘disitu, karena pembicaraan telah sampai pada ujungnya. (Frs)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: