Kisah Zainab binti Muhammad, Putri Sulung Rasulullah yang Terjerat Cinta Beda Agama

PALEMBANG, PALPRES.COM – Kali ini ada sebuah kisah dari Zainab binti Muhammad yang terjerat cinta beda agama dengan sang suami.

Zainab binti Muhammad merupakan putri sulung Nabi Muhammad SAW Bersama istri pertamanya, yaitu Khadijah ra.

Zainab tumbuh sebelum Rasulullah menerima wahyu dan menjadi nabi. Maka, Zainab pun sejak kecil telah dididik oleh ayah dan ibunya sebagai ssook perempuan berakhlak mulia.

Sehingga ketika beranjak dewasa, banyak laki-laki yang hendak mempersuntingnya menjadi istri. Banyak lamaran laki-laki yang ditujukan kepada Zainab.

BACA JUGA:Tidur Auto Nyeyak! Ini 3 Rekomendasi Hotel di Palembang, Tempatnya Strategis

Termasuk seorang laki-laki Bernama Abul Ash bin Rabi yang merupakan keturunan Quraisy yang masih memiliki hubungan kerabat dengan Khadijah ra.

Menurut beberapa Riwayat, Abul Ash adalah putra dari bibinya Khadijah yang Bernama Halah bin Khuwailid. Dia datang ke rumah Rasulullah untuk melamar Zainab dengan mengatakan,

“Wahai, Muhammad! Aku ingin melamar putrimu yang Bernama Zainab, maukah Engkau menikahkan kami berdua?” tanya Abul Ash.

Mendengar itu, Rasulullah tak langsung menyetujui lamaran itu, melainkan Beliau berkata,

BACA JUGA:Belum Banyak Tau! Ada Bantuan Dari Shopee Cair! Begini Cara Dapatkannya, Auto Jadi Kaya!

“Aku tidak akan menikahkan kalian sebelum aku bertanya mengenai pendapat anakku,”

Dengan hal itu, Zainab pun menerima lamaran tersebut setelah ditanya oleh Rasulullah dengan pertimbangan bahwa Abul Ash memang sosok laki-laki yang berakhlak mulia.

Mendengar persetujuan tersebut, kedua pihak keluarga menyiapkan segala keperluan dan menikahkan Zainab dan Abul Ash sehingga mereka dapat merayakannya dengan pesta besar-besaran.

Di saat itu, Khadijah memberikan sebuah kalung kesayangannya sebagai hadiah pernikahan dengan berpesan agar Zainab selalu menjaga kalung tersebut dengan baik.

Sumber: