Honda

Ekonomi Sumsel Alami Deflasi -0,04 Persen pada Agustus 2023

Ekonomi Sumsel Alami Deflasi -0,04 Persen pada Agustus 2023

Lima komoditas penyumbang deflasi pada kelompok ini adalah komoditas bawang merah, daging ayam ras, cabai merah, jeruk, dan telur ayam ras -Foto: Hengki/Palpres.com-

BACA JUGA:Sinergi Bank Indonesia dan APEKSI Atasi Inflasi dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Keberhasilan dalam menjaga tingkat inflasi pada kisaran target 3,0±1% (yoy) merupakan hasil dari usaha koordinatif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel dengan strategi 4K; Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. 

Dalam konteks ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga, tim telah melakukan sidak dan monitoring pasar, pelaksanaan vaksinasi untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Sumsel, perluasan penanaman bawang merah di daerah sentra, serta pelaksanaan rapat koordinasi antisipasi dampak El Nino di Sumatera Selatan. 

Pemantauan keterjangkauan harga juga dilakukan melalui kegiatan Pasar Murah di beberapa wilayah Kab/Kota di Sumatera Selatan termasuk pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), serta optimalisasi gerakan tanam rumah tangga baik di lingkungan kantor Pemda maupun rumah tangga. 

Selain itu, untuk memastikan kelancaran distribusi komoditas telah dilakukan pengembangan infrastruktur yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan menurunkan biaya transportasi dan penyusunan surat himbauan kepada Direktur Pengelola Angkutan Kota dari Dinas Perhubungan terkait penarikan biaya penumpang sesuai aturan.

BACA JUGA:Inflasi Sumatera Selatan pada April 2023 di Bawah Nasional

Selanjutnya, komunikasi yang efektif dilakukan diantaranya melalui kegiatan rapat koordinasi rutin Pengendalian Inflasi bersama Kemendagri dan melakukan publikasi kegiatan pengendalian inflasi diantaranya publikasi jadwal GPM dan himbauan belanja bijak kepada masyarakat melalui media massa, media sosial, maupun media elektronik.

Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada bulan Agustus 2023 masih tercatat optimis ditunjukkan dari angka indeks yang lebih besar dari 100.

Jika dibandingkan dengan kondisi pada bulan sebelumnya, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat mengalami peningkatan masing-masing menjadi 132,00; 149,44; dan 140,72. 

Peningkatan ini merupakan sinyal positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia semakin membaik dan konsumen semakin optimis terhadap prospek ekonomi di masa depan, baik dari aspek kegiatan usaha, investasi, peningkatan penghasilan, maupun ketersediaan lapangan kerja.

Sejalan dengan itu, sebagai langkah lanjutan untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Agustus 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%. 

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya, salah satunya terkait koordinasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) yang terus dilanjutkan melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah,”ungkap Deputi Kepala Perwakilan BI Sumsel, M Latif. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: