Honda

Chindo! Ternyata Ini Alasan Banyak China di Indonesia, Penasaran?

Chindo! Ternyata Ini Alasan Banyak China di Indonesia, Penasaran?

Chindo! Ternyata Ini Alasan Banyak China di Indonesia, Penasaran?--Sumber The cholor of Indonesia

BACA JUGA:Cara Mudah Dapat Saldo DANA Gratis Rp100.000, Tanpa Undang Teman Hanya Lewat Aplikasi IndoToday

Hingga pada tahun 1740 orang Tionghoa melakukan pemberontakan secara besar-besaran di Batavia. Dengan adanya peristiwa ini membuat banyak etnis Tionghoa.

Pemukiman Tionghoa juga mayoritas terletak di dekat pasar karena mereka juga bekerja sebagai pedagang.

Karakteristik dari orang Tionghoa adalah didekat pasar, seperti di Banten lama dekat pasar, di Cerebon juga dekat dengan pasar dan masih banyak lagi.

Nah, dari panjangnya sejarah Tionghoa yang menyebar di penjuru dunia dan termasuk banyak yang menetap di Indonesia.

BACA JUGA:Anti Ribet! Begini Cara Transfer Saldo GoPay ke OVO dan Sebaliknya, Nggak Perlu ke Minimarket Lagi

Sehingga di Indonesia disebut dengan Chindo atau China Indonesia, yang mana mereka keturunan China tapi dari kecil sudah di Indonesia.

Berikut ini kota di Indonesia dengan banyak Chindo:

1. Jakarta

Kota dengan jumlah wilayah pecinaan terbanyak di Indonesia adalah Jakarta.

BACA JUGA:Unggul Mana UBD Vs Unsri? 5 Universitas Terbaik di Sumatera Selatan, Ternyata Ini Pemenangnya

Wilayah pecinaan yang ada di Jakarta bisa kamu temukan di Pecenongan, Glodok, Pasar Baru, dan Kelapa Gading.

Di wilayah pecinaan di Kelapa Gading dan Pecenongan, kamh akan menemukan berbagai macam kuliner makanan khas China, lho.

2. Singkawang di Kalimantan Barat

Singkawang merupakan kota pecinaan terbesar lho yang ada di Indonesia.

BACA JUGA:5 Rumah Pangeran yang Ada di Muba, Tetap Kokoh Berdiri Hingga Kini, Salah Satunya Berumur 171 Tahun

Mayoritas penduduk kota yang memiliki julukan kota Seribu kelenteng ini adalah etnis Tionghoa.

Hal itu dikarenakan banyaknya etnis Tionghoa yang mendiami dan kemudian membentuk komunitas dengan masyarakat lokal Kalimantan.

Setiap tahun, masyarakat Singkawang mengadakan perayaan Cap Go meh Imlek dengan sangat meriah.

Hal itu membuat banyak wisatawan asing dan domestik tertarik untuk melihat perayaan Imlek ini.

BACA JUGA:6 Alasan Kenapa Kamu Masih Jomblo, Nomor 2 Paling Relate

Bahkan, perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang merupakan perayaan Imlek terbesar di Asia Tenggara.

Nah, bagi kamu yang ingin merasakan kebudayaan pecinaan, kota Singkawang ini wajib kamu datangi.

3. Semarang di Jawa Tengah

Semarang merupakan termasuk daerah pecinaan terbaik di provinsi Jawa.

BACA JUGA:Lion Air Memulai Penerbangan Langsung dari Solo ke Saudi Arabia

Komunitas pecinaan di Semarang ini terdapat di wilayah Lombok hingga Kali.

Sam Po Kong adalah kelenteng legendaris di Semarang.

Tak hanya itu, Semarang juga memiliki 9 kelenteng lainnya yang gak kalah apik dari kelenteng Sam Po Kong.

4. Surabaya di Jawa Timur

BACA JUGA:Tambahkan Kecantikan Kehijauan dengan 5 Tanaman Hias Ini, Rekomendasi Pilihan untuk Rumah Minimalis Anda

Surabaya adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dan merupakan rumah bagi beberapa wilayah pecinan yang terkenal, termasuk Kya Kya.

Kya Kya adalah pasar yang menjual berbagai macam masakan Tionghoa.

Kya Kya, salah satu deretan kota tua di Surabaya, kini menjadi tempat Car Free Day.

Tak hanya Kya Kya, Surabaya juga memiliki beberapa kelenteng legendaris dan rumah-rumah penduduk asli Tionghoa, lho.

BACA JUGA:Wajib Rasain! Hidden Gem Mie Kocok di Bandung yang Enak Menggoyang Lidah

5. Tanjung Pinang di Riau

Tanjung Pinang merupakan kota dengan mayoritas penduduk suku Melayu dan etnis Tionghoa.

Hal itu menjadikan Tanjung Pinang menjadi daerah dengan keragaman etnis terbesar di pulau Sumatera.

Kelenteng Vihara Bahtera Sasana di wilayah ini memiliki ornamen naga yang sangat unik, lho.

BACA JUGA:Mitos Menakjubkan Perkutut Mustikaning Manuk, Dipercaya Pembawa Keberuntungan dan Rezeki

Selain itu, terdapat satu patung Dewi Kwan Im berukuran besar di kelenteng ini yang sudah ada sejak tahun 1857.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: