Honda

Dulunya Dataran Rendah, Inilah Asal Muasal Kota Tertua di Indonesia, Punya Ikon Unik Jembatan Ampera

Dulunya Dataran Rendah, Inilah Asal Muasal Kota Tertua di Indonesia, Punya Ikon Unik Jembatan Ampera

Kota Palembang yang merupakan kota tertua di Indonesia-Net-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kota Palembang di Provinsi Sumatera Selatan terkenal sebagai penghasil kain songket terbaik dan berkualitas.

Pasalnya, kain songket yang dihasilkan oleh Kota Palembang ini sangat indah dan juga diakui oleh dunia.

Kain songket dari Kota Palembang memiliki bentuk yang sangat cantik, dimana songket merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya.

Bahkan, Kota Palembang juga menjadi kota tertua di Indonesia.

BACA JUGA:Kalian Harus Tahu! Berikut 10 Urutan Make Up yang Benar Untuk Pemula

Tapi, tidak semua masyarakat tahu sejarah dari Kota Palembang yang menjadi ibukota Provinsi Sumatera Selatan ini.

Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia yang berusia 1.340 tahun.

Berdasarkan Prasasti Sriwijaya yang dinekal sebagai Prasasti Kedukan Bukit.

Prasastu itu bertanggal 16 Juni 682 masehi, dimana penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang saat ini merupakan Kota Palembang.

BACA JUGA:Cara Mudah Membuat Perkutut Cepat Jinak dan Rajin Manggung, Gunakan Air Ajaib Ini

Topografi di wilayah ini dikelilingi oleh air hingga terendam oleh air.

Air tersebut bersumber dari sungai maupun rawa dan juga air hujan.

Hingga saat ini wilayah Palembang masih memiliki wilayah yang terendam air menurut data statistik 1990.

Kemungkinan dari kondisi ini, nenek moyang zaman dulu menamakan daerah ini sebagai Pa-lembang.

BACA JUGA:Selamat! Bansos PKH di Daerah Ini Cair Mulai Rp225 Ribu hingga Rp3,9 Juta, Cek Daerahmu Ya

Menurut bahasa Melayu Pa atau Pe mempunyai arti suatu tempat atau keadaan.

Sementara Lembang atau Lembeng memiliki arti tanah rendah, lebha akar yang membengkak lantaran terlalu lama terendam oleh air (kamus melayu).

Menurut bahasa Melayu Pelmbang, Lembang atau Lembeng merupakan genangan air.

Jadi Kota Palembang yakni suatu tempat yang digenangi oleh air.

BACA JUGA:5 Kampus Muhammadiyah Unggulan di Indonesia, Adakah Salah Satunya Kampusmu?

Kondisi ini membuat air dimanfaatkan menjadi sarana transportasi yang sangat vital sekali.

Selain itu juga ekonomis, efisien dan memiliki daya jangkau serta kecepatan yang sangat tinggi.

Kerajaan Sriwojaya diambil dari Kesultanan Palembang Darussalam pada masa madya sebagai Kesultanan yang disegani di nusantara.

Bersamaan dengan hal itu, Sriwijaya juga membentuk pemerintahan di Asia Tenggara lainnya.

BACA JUGA:Timbun Solar Diduga Ilegal 18.000 Liter, Dituntut Pidana Penjara Selama Ini

Dimana bentuknya tersebut dikenal dengan Port Polity.

Port Polity memiliki arti yang sederhana yakni sebagai pusat redistribusi, yang secara pelan-pelan mengambil alih sejumlah bentuk peningkatan kemajuan yang terdapat di dalam spektrum luas.

Pusat pertumbuhan dari Polity ini yakni Entreport yang bisa menghasilkan tambahan kekayaan dari kontak-kontak kebudayaan.

Terdapat tulisan yang menarik dari Kronik Cina Chu Fan Chi yang ditulis Chau Ju Kua pada abad ke-14.

BACA JUGA:Bansos BPNT Juli-September Cair Rp600.000 di PT Pos, Cek Penerima dan Syaratnya di Sini

Dimana Sriwijaya sebagaai penguasa lalu lintas perdagangan asing di selat.

Di masa itu, pelabuhannya masih menggunakan rantai besi untuk dapat menahan bajak-bajak laut yang memiliki niat jahat.

Apabila terlihat perahu-perahu asing datang, maka rantai-rantai tersebut diturunkan.

Setelah keadaan membaik atau aman, maka rantai itu kemudian disingkirkan.

BACA JUGA:Puluhan Organisasi Mahasiswa Naik Kelas Setelah Rampungkan Program Inkubasi Sinergi

Jika ada perahu-perahu yang lewat tanpa singgah ke pelabuhan, kemudian dikepung oleh perahu-perahu milik kerajaan dan dilakukan penyerangan.

Usai mengalami kejayaan di abad ke-7 dan 9, kemudian pada abad ke-12 Sriwijaya mengalami keruntuhan secara perlahan.

Keruntuhan Sriwijaya ini lantaran terdapat persaingan dengan kerajaan Jawa.

Terdapat juga pertempuran dengan Kerajaan Cola dari India dan kejatuhan terakhir setelah bangkitnya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: