Terancam Gagal Panen, Petani di OKUT Resah
Suasana pertemuan dibidang pendidikan saat reses-Rossa-palpres.com
Reses Tahap II Tahun 2023 Dapil IV DPRD Sumsel
AREA persawahan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur saat ini mulai banyak yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.
Ancaman gagal panen pun menghantui.
Petani yang resah minta pemerintah segera membantu mencari solusi.
Keresahan diiringi permintaan tersebut terungkap, kala masyarakat di sejumlah tempat di OKU Timur berdialog dengan anggota Dapil IV DPRD Sumsel yang berkunjung dalam rangka reses tahap II tahun 2023.
Reses kali ini diikuti H.A. Syarnubi.SP.MM selaku Koordinator didampingi Dra Hj Nilawati; Lindawati Syaropi, SH, MM; Efrans Effendi, SH; Azmi Shofix, SR, S.IP, dan Syahruddin, ST, MM.
Anggota Dapil IV DPRD Sumsel -Kolase-palpres.com
Selama masa reses yang berlangsung sejak 2 September hingga 9 September 2023, rombongan Dapil IV menggelar sejumlah pertemuan dan dialog di wilayah OKU Timur.
Antara lain di Kelurahan Pasar Martapura; di Desa Banu Ayu Kecamatan BP Peliung; Desa Panca Tunggal Kecamatan Belitang Jaya; Desa Tawang Rejo Kecamatan Belitang; Desa Sumber Suko Kecamatan Belitang; Desa Srimulyo Kecamatan Belitang Mulya; Desa Rejo Sari Kecamatan Belitang Mulya; Desa Sumber Rahayu Kecamatan Belitang II; Desa Ganti Warno Kecamatan Belitang III; Desa Marga Cinta Kecamatan Belitang Madang Raya; Desa Sukarami Kecamatan Belitang; Desa Campang Tiga Ulu; Desa Ulak Baru; dan Desa Gunung Batu Kecamatan Cempaka.
Dapil IV DPRD Sumsel berfoto bersama usai serap aspirasi dunia pendidikan-Rossa-palpres.com
Selain itu, rombongan Dapil IV juga mengunjungi beberapa sekolah seperti SMK Negeri 1 Kecamatan BP Peliung; SMK Negeri 1 Kecamatan Martapura; SMK Negeri 1 Kecamatan Belitang Madang Raya; SMK Negeri 1 Kecamatan Belitang II; SMK Negeri 1 Kecamatan Belitang III; dan SMU Negeri 1 Kecamatan Buay Madang.
Ditemui usai reses, Koordinator Dapil IV, H Syarnubi mengatakan, selama masa reses mereka menerima banyak aspirasi dan keluhan masyarakat OKU Timur. Persoalan yang banyak mencuat yakni terkait masalah kesulitan air bersih yang mulai meresahkan warga.
“Saat ini warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sungai-sungai dan sumur yang tadinya menjadi andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sekarang semuanya telah kering,” ujar Syarnubi.
Kondisi kian parah karena bendungan kebanggaan warga OKU Timur, yakni bendungan Perjaya, sekarang sudah tak berfungsi maksimal. Akibatnya, banyak sawah petani tidak bisa mendapat pasokan air sebagaimana mestinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: