RDPS
Honda

Mengenal Kebiasaan Unik Suku Anak Dalam di Jambi, Suka Berpindah-pindah dan Berburu Hewan Liar

Mengenal Kebiasaan Unik Suku Anak Dalam di Jambi, Suka Berpindah-pindah dan Berburu Hewan Liar

mengenak kebiasaan unik suku anak dalam di Jambi--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Suku Anak Dalam (SAD) merupakan masyarakat minoritas yang ada di pulau Sumatera, tepatnya berada di provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.

Dilansir dari chanel youtube Larasati menyebutkan, populasi Suku Anak Dalam sampai saat ini diperkirakan masih banyak jumlahnya, dimana suku ini termasuk ke dalam masyarakat yang terasingkan di Indonesia, tempat tinggalnya yang berada di pedalaman hutan dan minim interaksi dengan dunia luar menjadi alasan kenapa mereka terasingkan.

Suku Anak Dalam terkenal dengan keteguhannya mempertahankan cara hidup mereka yang primitif dan tidak tergoyahkan dengan kemajuan zaman, asal usul Suku Anak Dalam hingga saat ini belum ada bukti tertulis dari mana asal suku ini, berdasarkan catatan suku ini hanya diperoleh dari tradisi lisan dan cerita dari masyarakat.

Menurut cerita yang berkembang nenek moyang Suku Anak Dalam saat mereka melakukan pelarian ke hutan yang ada di air hitam di Taman Nasional Bukit 12, terlepas dari sejarah asal usul Suku Anak Dalam ini ternyata suku ini mempunyai keunikan-keunikan dibandingkan dengan suku-suku yang ada di Indonesia, salah satunya adalah beberapa suku anak dalam masih melakukan praktik nomaden atau hidup dengan cara berpindah tempat, praktik ini menjadi unik di tengah budaya membangun rumah sudah ada sejak puluhan ribu tahun lamanya.

BACA JUGA:Supaya Tampilannya Hijau dan Segar, Ini 5 Cara Merawat Tanaman Hias Sirih Gading yang Perlu Kamu Perhatikan

Meskipun terasing mereka lebih dekat dengan alam liar yang menjadi rumah mereka, mulai dari tidur mencari makan hingga bersenda gurau bersama keluarga, tapi kebahagiaan mereka tak selamanya kini keberadaan mereka semakin terancam.

Suku Anak Dalam juga sering dijuluki sebagai suku Kubu, terkadang mereka disebut sebagai orang Rimba, kebiasaan melangun atau berpindah-pindah punya alasan tersendiri bagi masyarakat Suku Anak Dalam, mereka biasa melakukan melangun atau nomaden untuk mencari sumber pangan kebiasaan mereka mencari makan dengan cara berburu, selebihnya mereka biasa menggunakan tombak bermata besi, parang hingga lembing kayu.

Selain tumbuhan mereka biasa berburu ular, kelelawar hingga jenis rusa, perburuan mereka terkadang juga menggunakan jerat sebagai perangkapnya, saat sumber makanan telah habis mereka akan bermigrasi mencari hutan yang masih banyak tersedia makanan, selain itu melangun akan dilakukan ketika salah satu anggota keluarga mereka ada yang meninggal mereka menganggap meninggalnya seseorang akan mendatangkan kesialan.

BACA JUGA:Lembut Creamy! Resep Steam Rice Schotel Ide Jualan Untung Banyak

Kedua kaki mereka dengan lincah menjelajah lebatnya hutan, uniknya mereka tak pernah memakai alas kaki hingga nampak telapak kaki mereka tebal dan keras, kemudian mereka juga melakukan melangun jika menemui ancaman dari pihak luar, pasalnya kini mereka sering berhadapan dengan perusahaan kelapa sawit yang semakin hari mengikis hutan adat mereka.

Hal inilah yang menjadikan kondisi mereka semakin mengenaskan, yang mulanya hutan terkenal dengan sumber daya yang melimpah kini tergantikan dengan perkebunan dengan satu jenis tanaman.

Sebagian besar suku anak dalam menganut kepercayaan animisme, mereka mempercayai adanya roh nenek moyang yang menjadi pedoman, meski saat ini telah ada beberapa Suku Anak Dalam yang sudah berpindah kepada agama Islam maupun Kristen,  itulah keunikan tentang Suku Anak Dalam yang mendiami Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan, kalau menurut kalian semua gimana pendapatnya tentang Suku Anak Dalam? (frs)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: