RDPS
Honda

Jangan Coba-coba Jualan Es di Desa Mawsynram, Sudah Pasti Tidak Laku, yuk Simak Penyebabnya!

Jangan Coba-coba Jualan Es di Desa Mawsynram, Sudah Pasti Tidak Laku, yuk Simak Penyebabnya!

Desa Mawsynram setiap hari turun hujan--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Mawsynram adalah sebuah desa di distrik Bukit Kasih timur negara bagian Megalaya di timur laut India, desa ini dijuluki sebagai desa paling basah di dunia karena mengalami curah hujan yang sangat tinggi, bahkan terkadang warga di sini tidak melihat matahari selama berminggu-minggu, itu sebabnya mawsynram mendapat predikat tempat paling basah di bumi oleh Genius World Record.

Para ahli Metrologi mengatakan lokasi mau shinram yang dekat dengan Bangladesh dan Teluk Benggala adalah alasan gugusan kecil itu menerima begitu banyak hujan, ketika setiap kali uap air berkumpul di Teluk Benggala ini membuat curah hujan di atas musim drum yang menyebabkan musim hujan yang lebat dan panjang, masyarakat di sini sudah terbiasa dengan kondisi hujan setiap hari

Terletak di ketinggian 1400 meter, Mawsynram berada di atas punggung Bukit di lereng Selatan perbukitan Kasih Timur India, rute menuju desa menawarkan pemandangan indah berupa air terjun dan pedesaan yang diguyur hujan, saat anda menuju ke desa ini lapisan kabut tebal mulai tertutup dengan cepat mengurangi jarak pandang yang terkadang hingga hampir 10 meter, jalan berliku-liku di sepanjang Sisi gunung yang curam untuk membawa anda ke sebuah plang bertuliskan Mawsynarm Village, tidak jauh dari sana anda akan disambut dengan hujan ringan atau hujan lebat.

BACA JUGA:5 Cara Menjaga Anak dari Cuaca Panas, Nomor 4 Jangan Dilupakan

Saat melakukan perjalanan melalui wilayah tersebut, beberapa warga terlihat mengenakan tameng hujan tradisional yang dikenal sebagai noob yang biasa dipakai masyarakat lokal saat keluar rumah, terutama bagi para petani saat merawat ladang mereka terbuat dari bambu dan daun pisang tameng berbentuk tempurung penyu ini tidak hanya memberikan perlindungan seluruh tubuh, tetapi juga menahan hujan lebat disertai angin kencang, selain itu payung adalah benda wajib yang harus dimiliki setiap orang. 

Dikutip dari berbagai sumber curah hujan tahunan di desa ini rata-rata mencapai 11.871 mm, meskipun hujan terus mengguyur sepanjang hari kehidupan di Mawsynram tidak berhenti orang-orang masih pergi bekerja dan terlihat berlalu Lalang di jalanan menggunakan payung, bahkan sebagian lagi terlihat tidak begitu peduli dengan hujan yang turun, mereka berjalan dengan santainya di bawah guyuran hujan tanpa pelindung sama sekali. 

Pasar dan toko-toko juga selalu buka di desa berpenduduk sekitar 4000 orang ini, kita bisa melihat para pedagang di pasar setia menunggu para pelanggan di bawah derasnya air hujan yang turun, penutup yang mereka buat seringkali tak mampu melindungi barang dagangan dari air hujan alhasil semuanya terlihat basah berselimut air hujan. 

Curah hujan tertinggi di Mawsynram jatuh pada bulan Juni sampai September kala itulah jalanan desa di sana tidak akan pernah kering alias selalu basah bahkan di siang hari langit tampak selalu gelap dan berlapis Kabut tipis masyarakat pun tidak ada yang menjemur pakaian mereka di luar rumah, karena mereka sadar menjemur pakaian di luar rumah adalah usaha yang sia-sia.

BACA JUGA:Buruan Cobain 4 Cara Mudah Hasilkan Saldo DANA Gratis, Cuan Rp140.000 Langsung Siap Jadi Milik Kamu 

Karena tidak ada matahari selama berminggu-minggu sebagai gantinya mereka mengeringkan pakaian menggunakan pemanas listrik, pakaian diletakkan di pengering logam dan kemudian diletakkan di dekat pemanas, pakaian yang dicuci tidak selalu benar-benar kering, sehingga terkadang menimbulkan bau apek, cuaca yang dingin dan hujan sepanjang hari juga sering membuat orang-orang di sini merasa bosan dan mengantuk, tapi mereka tidak mempunyai pilihan lain apalagi 30 tahun yang lalu saat Desa Mawsynram belum seperti sekarang. 

Saat itu Desa ini tidak memiliki Jalan aspal dan tidak ada listrik yang membuat musim hujan di sini menjadi pengalaman yang tak tertahankan bagi sebagian besar penduduknya yang miskin, sebagai daerah yang selalu diguyur hujan Mungkin tempat ini adalah salah satu tempat yang paling dibenci para penjual es keliling, kita tidak akan menemukan penjual es keliling di sini, perusahaan pendingin ruangan seperti AC juga pasti tidak akan tertarik mempromosikan produknya di sini, karena sudah pasti tidak akan laku sebaliknya jika kamu berniat berbisnis kuliner hangat seperti bakso mungkin mau syndrom adalah tempat yang sangat tepat. (frs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: