Wadah Silahturahmi Para Kolektor Batu Akik Nusantara, Perkobakin Fokus Pada Budaya dan Kearifan Lokal
Persatuan Kolektor Batu Akik Nusantara tetap eksis menjaga silahturahmi dan kearifan lokal Indonesia--
PALEMBANG, PALPRES.COM- Kegemaran dan kecintaan sebagian masyarakat Indonesia terhadap pesona dan kemilau batu akik Nusantara masih terasa sampai saat ini.
Pola jual beli batu akik tidak hanya dilakukan secara off line, tapi sudah meluas ke jejaring media sosial, baik facebook, instagram bahkan tik tok.
Namun tidak jarang terjadi kesalahpahaman antara pembeli dan penjual batu akik, satu sama lain merasa dirugikan dalam proses jual beli yang sudah dilakukan.
Ada pembeli yang merasa tidak puas dengan batu akik yang dipesan, ada pula penjual yang menunggu kiriman uang tidak kunjung datang dari pembeli, padahal batu akik sudah dikirim.
BACA JUGA:Ditemukan di 9 Negara, Konon Batu Akik Bulu Moyet Memliki Khasiat untuk Memikat Hati Wanita
Menyikapi keluhan itu, Persatuan Kolektor Batu Akik Nusantara (Perkobakin) mencari jalan terbaik untuk meminimalisir terjadinya tidak penipuan dalam proses jual beli batu akik.
"Sejak Januari 2016, Perkobakin menyediakan layanan rekening bersama (rekber) untuk memberikan rasa aman antara penjual dan pembeli batu akik,' ujar Pembina Perkobakin, RM Syafei, SP kepada Palpres, Rabu 4 Oktober 2023.
Menurutnya, sejauh ini layanan rekber ternyata cukup jitu mencegah terjadinya modus-modus tidak baik dalam jual beli batu akik.
Hal ini dibuktikan dengan penggunaan layanan rekber sekitar 600 transaksi, dengan nominal mencapai Rp400 sampai Rp500 juta perbulan.
BACA JUGA:Batu Akik Sarang Tawon Muratara: Kemilau Keindahannya Paling Dicari Kolektor Manca Negara
"Polanya pembeli mengirim uang ke rekber dan penjual mengirim batu akik ke pembeli, jika sesuai pesanan, maka uang tersebut dikirim admin rekber ke rek penjual, tapi jika tidak dikirim kembali ke pembeli, dan batu akik juga dikirimkan lagi ke penjual," jelasnya.
RM Syafei menjelaskan, setiap transaksi melalui layanan rekber dikenakan biaya administrasi Rp10 ribu, yang dimasukan ke dalam kas group untuk membantu anggota Perkobakin yang mendapatkan musibah.
"Alhamdulillah member atau anggota Perkobakin sekitar 95 ribu orang yang tersebar dari Aceh hingga Papua, untuk awal berdiri Perkobakin Mei 2015, di mana baru sebatas komunitas pecinta batu akik, dan sekarang sudah berbadan hukum," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: