RDPS
Honda

Pelopor Survei Seismik Laut 3D di Perbatasan Indonesia-Malaysia, Ini Dilakukan PHE Lepas Pantai Bunyu

Pelopor Survei Seismik Laut 3D di Perbatasan Indonesia-Malaysia, Ini Dilakukan PHE Lepas Pantai Bunyu

PT Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Bunyu (PHE LPB) dari Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina.-Istimewa-

KALIMANTAN, PALPRES.COM- PT Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Bunyu (PHE LPB) dari Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina berhasil menyelesaikan survei seismik laut 3D di perbatasan RI – Malaysia pada tanggal 30 Agustus 2023 lalu.

Keberhasilan ini dicapai tanpa adanya insiden (zero incident) maupun Lost Time Incident (LTI).

Survei seismik laut 3D PHELPB dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mempercepat produksi migas nasional.

Serta mempertahankan keekonomian dan produktivitas lapangan-lapangan migas.

BACA JUGA:Prestasi Luar Biasa, Pertamina Hulu Energi Catat Value Creation Rp600 Milliar Pada Ajang CIP 2023

General Manager Zona 10 Regional Kalimantan, Avep Disasmita, menjelaskan bahwa kegiatan survei seismik laut 3D ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi pemahaman kondisi geologi di bawah permukaan bumi dan mendapatkan data seismik baru.

Nantinya, data tersebut dapat digunakan untuk melakukan perencanaan dan pengembangan produksi di wilayah kerja Lepas Pantai Bunyu.

“Harapan kami, survei yang telah rampung ini dapat mempercepat implementasi komitmen eksplorasi pada tahun ke-3 keberadaan PHELPB di Blok Maratua bagian utara,” ujar Avep. 

Avep menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen Perusahaan untuk mendukung target produksi migas nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui SKK Migas.

BACA JUGA:Ajang IOGP Summit 2023, Pertamina Hulu Energi Tunjukkan Taring! Ini Program Andalannya

Yaitu 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.

Vice President Exploration PHI, Sri Hartanto menyampaikan bahwa survei seismik PHELPB yang berada di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia ini, kedepannya dapat dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan energi di Kalimantan Utara.

Selain itu, keseluruhan proses eksplorasi hingga produksi nantinya diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar, seperti meningkatkan pendapatan daerah serta mendukung kedaulatan energi.

Sekretaris Provinsi Kalimantan Utara, Dr H Suriansyah sekaligus Ketua Tim Fasilitasi Pencegahan dan Penanganan Masalah (TFPPM) mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung dan menyukseskan terlaksananya servei bersejarah ini, khususnya dari TNI-POLRI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: