Honda

8 Desa Unik di Bali Ini Cocok Jadi Tempat Wisata Liburan Akhir Tahun, Pesona Alamnya Sungguh Memukau

8 Desa Unik di Bali Ini Cocok Jadi Tempat Wisata Liburan Akhir Tahun, Pesona Alamnya Sungguh Memukau

8 Desa Unik di Bali Ini Cocok Jadi Tempat Wisata Liburan Akhir Tahun, Hadirkan Pesona Alam yang Memukau--Wira Rental Mobil Bali

PALEMBANG, PALPRES.COM- Desa unik di Bali ini cocok jadi tempat wisata liburan tahun dengan menghadirkan pesona alam yang memukau. 

Bali terkenal sebagai pulau surga yang kaya akan budaya, dan keindahan alam ini menyimpan rahasia indah di delapan desanya yang unik. 

Jauh dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan, desa-desa ini menawarkan pengalaman liburan akhir tahun yang tak terlupakan. 

Setiap desa memikat dengan kekayaan kebudayaan lokal dan pesona alam yang memukau. 

BACA JUGA:5 Hotel Murah di Bengkulu Harga Mulai Rp50 ribuan, Cocok Tempat Staycation Bersama Keluarga

Mulai dari tradisi kerajinan tangan yang warisan turun-temurun. 

Hingga ritual keagamaan yang menghiasi keseharian penduduk.

Setiap sudut desa menawarkan cerita yang menggugah hati. 

Rasakan kedamaian di tengah keindahan alam dengan menyaksikan upacara keagamaan yang megah, dan nikmati keramahan penduduk setempat. 

BACA JUGA:5 Objek Wisata Rekreasi dan Hiburan di Malang, Cocok Ajak si Kecil Liburan, Catat Ini Jam Buka dan Harga Tiket

Dilansir dari berbagai sumber, berikut delapan desa unik di Bali.

1. Desa Tenganan

Desa Tenganan yang juga dikenal sebagai Tenganan Pegringsingan ini merupakan salah satu desa kuno di Pulau Bali. 

Desa ini terletak di Kabupaten Manggis, Karangasem, dan merupakan desa tertua di Bali.

Desa Tenganan memiliki karakteristik yang unik, salah satunya yaitu sebagai desa Bali Aga, yang memiliki perbedaan signifikan dengan desa adat lain di Bali. 

BACA JUGA:Destinasi Wisata di Pagaralam Ini Cocok Buat Liburan Akhir Tahun, Terinspirasi Wisata di Bandung, Cek Faktanya

Misalnya, masyarakat Desa Tenganan dilarang melakukan poligami.

Dan desa ini tidak memiliki pura desa, pura puseh, dan pura dalem seperti desa-desa yang terpengaruh oleh kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Selain itu, Desa Tenganan juga terkenal dengan kerajinan tenun gringsing yang langka dan hanya ada di desa ini.

Desa ini juga menawarkan pesona alam perbukitan, hutan adat yang lestari, dan areal persawahan yang luas.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Budaya di Bali yang Cocok untuk Liburan Keluarga, Ini Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Desa Tenganan Pegringsingan sering menjadi destinasi wisata yang menarik.

Terutama bagi wisatawan yang tertarik dengan budaya dan keunikan desa-desa kuno.

2. Desa Trunyan

Desa Trunyan yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini terkenal dengan tradisi pemakaman yang unik.

Orang-orang yang meninggal di desa ini tidak dikubur atau dikremasi. 

BACA JUGA:Wisata Asyik, Melihat Lumba-Lumba di Teluk Kiluan

Melainkan hanya diletakkan di bawah pohon Taru Menyan yang mampu menghilangkan bau jenazah. 

Proses pemakaman ini berbeda dengan tradisi pemakaman di daerah lain di Bali, di mana mayat biasanya dibakar melalui ritual Ngaben. 

Desa Trunyan juga dikenal karena pohon Taru Menyan yang tumbuh di area pemakaman, dan diyakini memiliki kemampuan untuk menghilangkan bau tidak sedap. 

Selain itu, desa ini memiliki pembagian tempat pemakaman yang terpisah untuk orang-orang yang meninggal secara wajar, tidak wajar, dan untuk bayi, anak kecil, dan yang belum menikah.

BACA JUGA:5 Objek Wisata Legendaris di Solo, Ada Bangunan Bernuansa Eropa, Siapkan Kamera Banyak Spot Foto Instagramable

3. Desa Penglipuran

Desa Penglipuran adalah salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli, yang terkenal sebagai destinasi wisata di Bali. 

Karena masyarakatnya yang masih menjalankan dan melestarikan budaya tradisional Bali dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Masyarakat Desa Penglipuran mengikuti konsep Tri Hita Karana, yang menjadi filosofi masyarakat Bali.

Mengenai keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan lingkungannya.

BACA JUGA:4 Tempat Wisata Alam Populer di Lubuklinggau Ini Cocok Jadi Agenda Destinasi Liburan Nataru!

Desa Penglipuran juga menggunakan konsep Wilayah Tri Mandala dalam pengolahan lahan yang menjadi kewajiban memuja bagi warga desa.

Desa Penglipuran memiliki adat budaya yang sangat terkenal.

Seperti pernikahan tradisional dan kewajiban yang harus diikuti oleh warga desa.

Desa ini merupakan desa terbersih ketiga di dunia, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.

BACA JUGA:7 Wisata Menarik di Bengkulu, Ada yang Mirip dengan Sphinx di Mesir, Waktunya Berlibur!

Bahkan, Desa Penglipuran mendapatkan penghargaan Kalpataru dari pemerintah Indonesia atas usahanya melindungi hutan bambu di ekosistem lokal mereka.

Beberapa aktivitas seru yang dapat dilakukan di Desa Penglipuran meliputi mengunjungi Pura, belajar budaya.

Lalu merasakan jadi penduduk lokal, mencicipi kuliner khas, membuat kerajinan tangan dari bambu, dan menjelajah hutan bambu nama desa.

4. Desa Sidetapa

Desa Sidetapa merupakan desa unik di Bali karena terkenal dengan kerajinan bambu. 

BACA JUGA:6 Tempat Wisata Terbaik di Binjai, Destinasi Healing yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Di mana hampir setiap kepala keluarga melakukan kegiatan menganyam bambu.

Desa Sidetapa menjaga kebudayaan temurun yang diwariskan nenek moyang, mulai dari adat istiadat hingga sistem sosial.

Desa Sidetapa merupakan salah satu desa tua di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, dan terletak di ketinggian sekitar 500-700 meter dari permukaan laut.

Salah satu tradisi unik khas Desa Sidetapa adalah penggunaan anyaman bambu dalam berbagai kegiatan sehari-hari. 

BACA JUGA:Tradisi Unik di Empat Lawang! Liburan Weekend Lakukan Ini

Wisatawan dapat menikmati kegiatan menganyam bambu dan membeli kerajinan anyaman bambu berupa sokasi dan bedeg.

5. Desa Cempaga

Desa Cempaga merupakan salah satu desa tua di Bali yang memiliki sejarah, kebudayaan, tradisi, dan tarian sakral yang unik.

Desa ini terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. 

Dan memiliki alam yang masih asri dan bersih serta udara yang sejuk karena terletak di dataran tinggi.

BACA JUGA:Catat, Inilah Tips Menarik Buat Persiapan Liburan Akhir Tahun 2023 yang Perlu Kamu Ketahui!

Desa Cempaga juga memiliki Prasasti Cempaga sebagai simbol pemersatu masyarakat Cempaga, Bangli, Bali, dan sumber belajar sejarah lokal di SMA.

Desa ini memiliki keunikan dalam tarian sakral yang disebut 'Baris Cempaga' yang merupakan tarian perang yang dilakukan oleh para pemuda desa.

Selain itu, Desa Cempaga juga memiliki tradisi unik dalam upacara adat seperti "Ngusaba Cempaga" yang dilakukan setiap tahunnya.

6. Desa Pendawa

Desa Pendawa menjadi tempat wisata yang populer, karena di tempat ini ada Pantai Pandawa yang juga dikenal sebagai Pantai Kutuh atau Secret Beach.

BACA JUGA:3 Penginapan Termurah Dekat Dengan Pantai di Lampung, Bikin Kamu Betah Berlama-Lama,Cek Harganya Disini

Pantai ini berlokasi di Bali Selatan, di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Pantai Pandawa memiliki pasir putih yang indah dan air yang jernih berkilau.

Selain itu, pantai ini juga menawarkan keindahan yang sangat menarik.

Seperti tebing-tebing yang tinggi dan ditumbuhi dengan semak belukar.

BACA JUGA:Liburan Tapi Bikin Betah, Inilah 5 Pantai Terbaik di Malang, Tersedia Juga Penginapan Lho

Desa Pendawa mendatangkan kebudayaan dan tradisi yang sangat menarik. 

Masyarakat di desa ini menganggap tradisi-tradisi peninggalan nenek moyang, yang mencakup mengubur jenazah dengan dibungkus kain batik.

Desa Pendawa memiliki aksesibilitas yang cukup baik. Dari Bandara Ngurah Rai, pengunjung dapat mencapai desa ini menggunakan mobil selama waktu sekitar 1 jam.

Selain itu, wilayah dari area populer lainnya, seperti Canggu, Seminyak, dan Kuta, juga dapat mencapai desa Pendawa dalam waktu satu jam sampai satu setengah jam.

BACA JUGA:6 Tips Hemat saat Traveling, Nomor 5 Pilih Penginapan yang Tak Bikin Kantong Bolong

7. Desa Tigawasa

Desa Tigawasa merupakan desa unik di Bali karena memiliki kebudayaan dan tradisi yang berbeda dengan desa-desa lainnya di Bali. 

Desa Tigawasa terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, dan merupakan salah satu desa Bali Mula atau orang Bali asli.

Desa Tigawasa memiliki pemandangan yang indah dengan perkebunan dan sawah yang masih asri serta udara yang sejuk karena berada di ketinggian sekitar 500-700 meter dari permukaan laut.

Salah satu tradisi unik khas Desa Tigawasa adalah tidak adanya pembakaran mayat dalam Upacara Ngaben. 

BACA JUGA:4 Tempat Wisata Instagramable di Kota Bandung, No 4 Banyak Penginapan di Kaki Gunung

Mayat akan dikubur dan dibungkus menggunakan kain batik.

Desa Tigawasa juga termasuk Desa Purba (Bali Aga) karena banyak mengandung kepurbakalaan.

8. Desa Nyuh Kuning

Desa Nyuh Kuning menjadi tempat yang menarik karena menerapkan konsep Tri Hita Karana yang mencakup tiga elemen utama dalam kehidupan, yaitu Hita, Karana, dan Kuning.

Desa ini kental adat Bali dan menawarkan berbagai kegiatan wisata, seperti meninjau rumah warga, melakukan yoga, dan menghargai tari tradisional.

BACA JUGA:5 Penginapan Murah di Sumatera Selatan, Cocok Untuk Traveller Minim Bujet

Desa Nyuh Kuning memiliki potensi alam dan budaya yang sangat kaya, sehingga menjadi tempat yang menarik untuk wisata.

Desa ini merupakan salah satu tempat di Bali yang mengajarkan bahasa Bali sebagai bahasa pengantar pendidikan.

Sejarah pengajaran bahasa daerah di Bali menunjukkan betapa bahasa dan sastra daerah merupakan sumber pendidikan karakter yang penting.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: