Ini Ciri-ciri Orang Beriman Menurut Ustad Adi Hidayat
Ilustrasi-Foto: Pexels-
EMPAT LAWANG, PALPRES.COM - Ustad Adi Hidayat membeberkan ciri dari orang yang beriman.
Pernah dengar lagu nasyid yang judulnya Iman adalah Mutiara?
Nah lagu nasyid dari Raihan tersebut mendefinisikan tentang iman.
Iman adalah mutiara yang ada di dalam hati manusia.
BACA JUGA:Ustad Adi Hidayat Beberkan Kunci Pekerjaan Sukses dan Hidup Bahagia, Oh Ternyata Ini Rahasianya
BACA JUGA:Cara Mendidik Anak Usia Dini Menurut Islam, Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat
Iman itu meyakini Allah Maha Esa dan Maha Kuasa.
Iman tidak dapat diwarisi dari orang tua yang bertakwa.
Meskipun orang tuanya ahli ibadah sekalipun, tidak bisa menurunkan iman kepada anak-anaknya.
Iman itu sifatnya ialah tumbuh dari hati.
BACA JUGA:Ada 1 Amalan yang Tak Putus Meski Orang Tua Sudah Wafat, Ini Penjelasan Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:5 Amalan Penting Khusus di Hari Jumat, Simak Penjelasan Ustad Adi hidayat
iman tak dapat dijual beli, iman tidak ada di tepian pantai, iman tidak bisa dilihat.
Lalu bagaimana caranya menjadi orang yang beriman.
Dalam chanel YouTube @Adi Hidayat Official, Ustad Adi Hidayat menjelaskan orang yang beriman senantiasa ada dorongan untuk berbuat baik di dalam hatinya.
Nanti hatinya akan memberikan perintah kepada otaknya, otak memberi perintah kepada indranya.
BACA JUGA:3 Tips Memilih Pasangan yang Tepat, Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:Jangan Salah Ya! Ternyata Potong Kuku Ada Urutannya, Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat
Mata diminta melihat yang baik, telinga mendengar yang baik baik, mulut berkata yang baik.
Hidung diminta mencium yang baik baik, kaki diminta berjalan ke tempat yang baik baik, tangan diminta memegang sesuatu yang baik baik.
Orang yang ngajinya total akan bertemu dengan pembahasan tentang iman.
Kalau iman seseorang dilatih dengan kuat nanti iman itu punya transmisi gelombang masuk lewat fisik.
BACA JUGA:3 Orang Ini Bukan Nabi dan Rasul Tapi Dimuliakan Allah, Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:Benarkah Uang Suami Milik Istri Sepenuhnya? Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat
Dibimbing fisik untuk melihat, bila iman masuk ke mata maka iman akan membimbing supaya mata melihat yang baik baik saja.
Sementara yang tak layak dilihat maka iman akan berkata berpalinglah.
Maka dari itu mata punya standar penglihatan yang beriman, punya standar penglihatan bukan beriman.
Misalnya dari segi pakaian.
BACA JUGA:Berpegang Teguh pada Ketakwaan kepada Allah SWT, Ini Penjelasan Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:5 Cobaan Menjelang Pernikahan, Ini Nasihat dari Ustad Adi Hidayat
Bagi orang beriman melihat pakaian terhormat itu ada standarnya yakni pakaian yang tertutup.
Nah kalau bagi orang yang tidak beriman standar pakaian terhormat itu banyak ragamnya.
Pakaian yang terbuka memperlihatkan auratpun biasa, karena tidak ada iman.
Namun bagi orang yang beriman mengatakan palingkan wajah dari orang yang memakai pakaian terbuka karena itu dilarang.
BACA JUGA:Apakah Hidayah Diberikan Allah SWT hanya untuk Non Muslim? Ini Penjelasan Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:Apa yang Harus Didahulukan, Mengurus Anak Atau Sholat? Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat
Selain bisa diukur dari mata, iman juga bisa diukur dari lisan.
Ustad Adi Hidayat menjelaskan lisan orang beriman itu tidak mudah mencela.
Jadi semakin tinggi iman seseorang maka akan semakin baik kosa katanya karena isi hatinya baik semua.
Nah kalau sudah menemukan yang baik maka akan susah mencari kosa kata yang kotor.
BACA JUGA:Mengapa Mengingat Allah SWT Harus Dilakukan Setiap Saat? Ini Penjelasan Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:Sholat Subuh Tanpa Qunut Apakah Sah? Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat
Contohnya cucu Rosulullah yakni Hassan dan Hussein memiliki lisan yang paling lembut.
Dalam sebuah riwayat diceritakan Hassan pernah dicaci maki, Hassan hanya diam.
Lalu anaknya Hassan berkata kepada ayahnya kenapa tidak dijawab.
Lalu Hassan menjawab bahwa ia tidak tahu bagaimana cara menjawabnya.
BACA JUGA:Ustaz Adi Hidayat Bingung Jawab Pertanyaan Gadis Tamatan SMK, Soal Apa ya?
Sebab untuk mencari kata-kata untuk membalas tidak ia temukan dalam hatinya karena takut menyakiti hati orang yang mencaci makinya itu.
Dari kisah tersebut diambil hikmah bahwa mencela orang yang mencela itu buang-buang energi saja.
Kalau sama sama mencela itu artinya hati sama sama kotor.
Maka dari itu ciri orang beriman ialah menjaga lisannya.
BACA JUGA:Ceramah Ustadz Adi Hidayat: Jangan Tangisi Sesuatu yang Tak Abadi
Kalau tidak bisa berkata yang baik maka lebih baik diam saja.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: