Citraland
Honda

Batu Akik Bulu Monyet: Tersebar di 7 Negara dan Cocok Dipakai Calon Pemimpin Daerah

Batu Akik Bulu Monyet: Tersebar di 7 Negara dan Cocok Dipakai Calon Pemimpin Daerah

Batu akik bulu monyet sangat cocok dipakai oleh calon pemimpin daerah--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Salam satu hobi, halo para pecinta, penghobi dan kolektor batu akik Indonesia di manapun anda berada, pada konten berita batu akik kali ini kita akan membahas tentang tuah dan khasiat batu akik bulu monyet.

Batu akik bulu monyet di kalangan para pecinta dan kolektor memiliki banyak tuah, manfaat dan khasiat batu akik bulu monyet.

Batu akik bulu monyet memiliki kandungan silika sekitar 50 persen dan berasal dari jenis batuan vulkanik, terdiri dari natural glas dan balastik.

Keindahan batu ini membuatnya hanya indah jika dibuat dalam bentuk mainan kalung, mahkota cincin dan juga gelang.

BACA JUGA:4 Jenis Batu Akik Langka Kini Harganya Super Mahal, Nomor 3 Seharga Motor

BACA JUGA:5 Batu Akik Bakal Naik Daun di Tahun 2024, Paling Laris Manis dan Banyak Peminatnya

Batu akik bulu monyet ternyata ditemukan juga di 5 negara, yaitu Rusia, Siberia, Amerika, Spanyol, Swiss, Itali dan Turki.

Sedangkan di wilayah Indonesia, jenis batu akik bulu moyet dapat ditemukan di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Di mana batu akik nbulu monyet dari Indonesia memiliki harga jual lebih mahal dibandingkan dari luar negeri, hal ini dikarenakan teksturnya lebih halus dan rapi.

Ciri khas utama batu akik bulu monyet diantaranya, mengeluarkan cairan minyak ketika dibakar api, memiliki sifat dingin dan memiliki motif retak-retak.

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Safir Birma, Batu Akik Paling Favorit di Indonesia, Cek Jenis dan Harganya

BACA JUGA:Manfaat Batu Akik Galih Asem: Bisa Bikin Aura Kecantikan Kamu Bersinar Sepanjang Hari

Berdasarkan legenda ditengah masyarakat, batu akik bulu monyet mengandung kesaktian yang identik dengan perwujudan dari makhluk gaib, seperti buaya, macan dan sebagainya.

Mitos yang lain batu bulu monyet berasal dari monyet yang mati, kemudian seiring dengan bertambahnya waktu mengeras menjadi fosil, kemudian menjadi batu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: