Pertama di Indonesia, ParagonCorp Inisiasi Skin Genomic Research untuk Memahami Kebutuhan Kulit Masyarakat
Pertama di Indonesia, ParagonCorp Inisiasi Skin Genomic Research untuk Memahami Kebutuhan Kulit Masyarakat--
“Hasil penelitian ini akan kami gunakan untuk membantu kami menjamin 3 hal kepada konsumen yaitu pembuatan produk skincare yang acceptable, efektif, dan future-oriented. Sebagai contoh, skincare yang digunakan sekarang oleh konsumen A misalnya, tidak memiliki dampak negatif, namun memberikan dampak positif bagi kulit konsumen tersebut di masa kedepannya,”ungkap Alif Kartika.
Berdasarkan Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp, ditemukan bahwa permasalahan kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pembesaran pori (cheek sebaceous pores), garis lipatan leher (horizontal neck folds), dan garis senyum (nasolabial folds).
BACA JUGA:Astra Motor Sumsel #Cari_Aman Bersama PT Paragon
Selain itu, ParagonCorp juga mengidentifikasi permasalahan kulit seperti pigmentary spots, corner lips wrinkle, neck sagging, under eye wrinkle, eye bag, forehead wrinkle, interocular wrinkle), dan nasolabial fold. ,
Dengan temuan ini, Skin Genomic Research dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme genetik penuaan kulit dan keragaman genetik di berbagai etnis.
Dengan menganalisis variasi genetik individu, para ahli di ParagonCorp menemukan pendekatan baru untuk menciptakan perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan kulit di Indonesia yang beragam (hypersegmented).
Para ahli percaya bahwa dengan menyesuaikan rutinitas perawatan kulit berdasarkan profil genetik seseorang dapat mengoptimalkan efektivitas dan memenuhi kebutuhan kulit yang spesifik. Selain itu, Skin Genomic Research juga membantu ParagonCorp untuk dapat menentukan formulasi (bahan aktif, tekstur, format) yang paling sesuai dengan permasalahan kulit yang ingin dijawab.
Produk yang diformulasikan, tidak hanya dapat mengatasi permasalahan kulit saat ini tetapi juga mengandung ingredients yang dapat mencegah permasalahan kulit di masa mendatang.
BACA JUGA:Harpelnas Celebration, Paragon Bagikan 3.650 produk Wardah, Emina dan Kahf
Tasya Farasya yang dikenal sebagai Beauty Influencer menambahkan, apresiasi yang luar biasa untuk ParagonCorp yang tidak pernah berhenti menghadirkan produk kecantikan berdasarkan riset yang mendalam, salah satunya dengan menginisiasi Skin Genomic Research di Indonesia.
“Sebagai seorang beauty enthusiast yang sangat peduli dengan permasalahan kulit yang dialami oleh masyarakat Indonesia, saya bangga dan kagum bahwa ada perusahaan Indonesia yang dapat meneliti permasalahan kulit lebih dalam pada tingkat genetik. Penelitian yang dilakukan oleh ParagonCorp ini membuat saya dan konsumen lainnya dapat mendeteksi permasalahan kulit lebih dini dan lebih bijak dalam memilih ingredients produk perawatan kulit. Harapannya, semoga setelah ini produk-produk ParagonCorp semakin personalized untuk menjawab kebutuhan konsumen yang beragam,”terangnya.
Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp merupakan langkah signifikan dalam mengidentifikasi masa depan perawatan kulit yang lebih personalized.
Dari hasil penelitian ini, ParagonCorp telah mengetahui potensi permasalahan kulit di Indonesia, sehingga kedepannya dapat menghasilkan inovasi untuk mengembangkan produk dengan formula terbaik dan ingredients berkualitas tinggi, dengan hasil efektif dan cocok untuk kulit masyarakat di Indonesia.
BACA JUGA:Wardah Selenggarakan Brave Beauty Summit Pertama di Qatar, Hadirkan Perempuan Progressive Inspiring
Seluruh produk brand di bawah naungan ParagonCorp, salah satunya Wardah, telah melalui rangkaian penelitian yang hasilnya sesuai dengan Skin Genomic Research.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: