Citraland
Honda

Sahabat Pemabuk Ini Masuk Surga Sambil Tertawa, kok Bisa ya?

Sahabat Pemabuk Ini Masuk Surga Sambil Tertawa, kok Bisa ya?

Sahabat Pemabuk Ini Masuk Surga Sambil Tertawa kok Bisa ya?--

LUBUKLINGGAU, PALPRES- Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dapat kita ambil pelajarannya adalah Nu'aiman bin Amru bin Rafaah, dia adalah seorang pemabuk yang diriwayatkan masuk  surga sambil tertawa.

Nu'aiman dikenal sebagai sosok yang jenaka, dia juga sering mengikuti Nabi Muhammad SAW berperang, tapi suka mabuk, tapi dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Ia akan masuk surga dengan tertawa.

Bahkan, dalam riwayat Imam Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari menceritakan bahwa pada zaman Rosulullah SAW ada seorang sahabat dan anaknya yang suka mabuk, dan menurut ulama sahabat itu adalah Nu'aiman dan anaknya Abdullah.

Kemudian menurut Ibnu Abdul Barr riwayat ini menjadi kuat karena ada riwayat Al Zubair bin Bakkar dan Muhammad bin Amir Hazm menceritakan bahwa saat di ada seorang laki-laki yang sering mabuk dan diantarkan menghadap Rosulullah SAW,

BACA JUGA:Kisah 3 Sahabat Nabi Muhammad yang Jarang Diketahui Orang, yuk Simak Ulasannya

Kemudian Rosulullah SAW memukulnya pakai sandal dan para sahabat lainnya disuruh juga memukulinya pakai sandal dan ditaburi debu, saat debunya sudah banyak, lalu seorang sahabat melakukan sumpah serapah dan berkata semoga Allah SWT melaknatmu.

Rasulullah SAW langsung menegur sahabat tersebut, seraya berkata 'jangan begitu, walaupun dia pemabuk, tapi dia mencintai Allah SWT dan Rosul-Nya,"

Kendati dikenal suka mabuk, tapi Nu'aiman memiliki sifat jenaka yang selalu membuat Rosulullah SAW terhibur, bahkan Nu'aiman pernah berulah sampai membuat Rasulullah SAW tersenyum hingga nampak gigi gerahamnya.

Adapun hal yang membuat Rasulullah tersenyum dengan ulah Nu'aiman yaitu saat dia diajak Abu Bakar Ash-Shiddiq bersama Suwaibith bin Harmalah dan sahabat lainnya ke negeri Syam.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abu Thalhah al-Anshari, Perisai Nabi Muhammad SAW saat Perang Uhud

Pada perjalanan siang hari itu Nu'aiman merasa lapar dan mendekati Suwaibith untuk minta makanan, tapi tidak diberikan karena Suwaibith menjaga amanah yang diberikan kepadanya.

Lalu Nu'aiman pun berkata kalau begitu artinya kamu setuju jika saya buat ulah.

Nu'aiman pun pergi ke tempat yang menjual hamba sahaya di pasar, dia lantas berkata kepada orang-orang di pasar bahwa dia memiliki hamba sahaya dan akan menjualnya dengan harga sangat murah, tapi punya kekurangan yakni suka berteriak bahwa dirinya bukan hamba sahaya, melainkan orang merdeka.

Banyak orang-orang di pasar yang tertarik dengan tawaran dari Nu'aiman dan langsung mengajak menemui hamba sahaya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: