RDPS
Honda

Alhamdulillah... Rumah Sakit Siti Aisyah dan Petanang Bakal Dapat Bantuan dari Kesehatan Kemenkes RI

Alhamdulillah... Rumah Sakit Siti Aisyah dan Petanang Bakal Dapat Bantuan dari Kesehatan Kemenkes RI

Alhamdulillah... Rumah Sakit Siti Aisyah dan Petanang Bakal Dapat Bantuan dari Kesehatan Kemenkes RI --

Untuk keperluan pelayanan setiap dokter spesialis tersebut RSUD Siti Aisyah telah dilengkapi dengan alat Kesehatan masing-masing, tapi berdasarkan data ASPAK kelengkapan alat tersebut baru sebesar 46,58 persen, sehingga perlu dilakukan pengadaan Kembali untuk meningkatkan persentase kelengkapan alat tersebut.

BACA JUGA:Pastikan Stabilitas Harga Sembako, Pj Wali Kota Lubuklinggau dan Forkopimda Sidak Pasar Moneng Sepati

Dalam rangka bersinergi dengan program pemerintah pusat mengenai Transformasi Layanan Kesehatan maka RSUD Siti Aisyah kami persiapkan utk melaksanakan transformasi layanan rujukan dan transformasi sistem ketahanan kesehatan utk meningkatkan kualitas layanan pada penyakit2 KJSU dan penyakit2 lainnya.

Peningkatan kasus KJSU memang sangat signifikan (terutama kasus stroke dan uronefrologi) dan membutuhkan penanganan secara intensif, mengingat keterbatasan anggaran daerah untuk memperluas layananan KJSU, maka maka dibutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dengan mekanisme DAK TA 2025. Adapun alat-alat yang kami usulkan sebagaimana terlampir.

RSUD Petanang

RSUD Petanang sebagai rumah sakit Kelas-D, sudah terakreditasi utama. Letak Rumah Sakit Umum Daerah Petanang berada di jalan lintas sumatera menuju ke propinsi Aceh, Propinsi Sumatera Barat, Propinsi Jambi yang mana berada di kelurahan Petanang Ilir Kecamatan Lubuklinggau Utara I Kota Lubuklinggau yang berbatasan dengan  kabupaten  Musi Rawas dengan luas lahan Rumah Sakit Umum Daerah Petanang 11.070 m2 ( Sebelas ribu tujuh puluh meter persegi ) dengan luas bangunan yang ada 1.881 m2/2.5 lantai dengan konstruksi permanen bertingkat.

BACA JUGA:SIMAK! Ini Pesan Tegas Pj Wako Lubuklinggau H Trisko Defriyansa Dipelantikan PPPK dan CPNS 

RS ini telah dilengkapi dengan dokter spesialis Spesialis SPOG, Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Anastesi, Dokter Spesialis P. Dalam, Dokter Spesialis Bedah, Dokter Laboratorium, dan Dokter Radiologi.

Dengan jumlah 50 tempat tidur, RS ini juga telah dilengkapi berbagai alat yang minimal sehingga RS ini telah bisa bekerja sama dengan BPJS. Tahun ini telah direncakan pelengkapan alat tersebut melalui DAK 2024, di mana RS ini walaupun telah memiliki bangunan yang cukup tapi kondisi bangunannya masih belum sesuai standar yang baik.

Oleh karena itu dibutuhkan Pembangunan Gedung baru  yang d rancang agar memenuhi standar atau kriteria ruangan yang dibutuhkan, terutama untuk ruangan operasi, unit gawat darurat dan Intensif Care Unit (ICU), melihat luas lahan RS ini yang cukup luas maka Pembangunan Gedung baru sangat memungkinkan.

Puskesmas

BACA JUGA:Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 di Lubuklinggau Berlangsung Khidmat, yuk Simak Liputannya

Lubuklinggau memiliki 10 puskesmas yang tersebar di 8 kecamatan. Semua puskesmas tersebut telah terakreditasi dengan status 8 paripurna dan 2 utama, dari 10 puskesmas yang ada, 3 puskesmas telah memiliki Gedung yang standar sesuai prototype dari Kementerian Kesehatan yaitu PKM Citra Medika, PKM Megang, dan PKM Perumnas, sedangkan 7 lagi belum, dari 7 puskesmas tersebut terdapat 3 puskesmas yang kondisinya perlu dilakukan peningkatan sebagai puskesmas perkotaan yaitu PKM Taba, PKM Sumber Waras, dan PKM Swasti Saba. 

Dalam 6 pilar transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan salah satu pilarnya adalah transformasi layanan primer dimana puskesmas adalah induk dan pelaku utama dalam layanan primer ini, tentu saja untuk mendukung transformasi tersebut dibutuhkan sarana prasarana yang memadai dan sesuai standar, oleh karena itu kami mengusulkan untuk dilakukan renovasi berat pada PKM Taba, Sumber Waras, dan Swasti Saba.

Mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah kota Lubuklinggau untuk menyelesaikan masalah Kesehatan tersebut di atas maka kami membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus atau mekanisme lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: