Citraland
Honda

Bank Indonesia dan TPID Wilayah Sumatera Launching ANDALAS, Ini 3 Program Unggulannya

Bank Indonesia dan TPID Wilayah Sumatera Launching ANDALAS, Ini 3 Program Unggulannya

Launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan dan ANDALAS oleh Bank Indonesia dan TPID Wilayah Sumatera -bi.go.id-

PALPRES.COM- Sinergi dan inovasi dalam mewujudkan stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus diperkuat untuk mendukung upaya Pengendalian Inflasi daerah. 

Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Wilayah Sumatera meluncurkan Aktivitas Sinergi Pengendalian Sumatera (ANDALAS) yang difokuskan pada beberapa inovasi pengendalian harga. 

Pertama, Gerakan Tanam Cabai Merah dengan metode intensifikasi dan budidaya pertanian digital guna mendorong produktivitas komoditas strategis berkolaborasi dengan TPID dan universitas sekitar. 

Kedua, program Mobil Pasar Murah Tuntaskan Inflasi dan Rawan Pangan untuk memperluas jangkauan pasar murah ke daerah-daerah rawan pangan. 

BACA JUGA:Bank Indonesia dan MUI Perkuat Kerjasama Pengembangan Instrumen dan Digitalisasi Ekonomi Keuangan Syariah

BACA JUGA:Bank Indonesia Naikkan BI-Rate jadi 6,25 Persen, Perkuat Stabilitas dan Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Ketiga, optimalisasi efisiensi rantai pasok komoditas pangan wilayah Sumatera. 

Peluncuran inovasi tersebut dilakukan dalam kegiatan GNPIP Wilayah Sumatera yang diselenggarakan di Pekanbaru dengan tema "Sinergi dan Inovasi Mendorong Penguatan Produktivitas, Pasokan, dan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Sumatera".

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti dalam kesempatan peluncuran program tersebut menekankan, semua pihak yang terkait perlu memperkuat koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi dalam menjaga stabilitas harga dan membangun ketahanan pangan guna memitigasi risiko inflasi ke depan utamanya dari sisi pasokan, yaitu gangguan produksi akibat bencana alam dan faktor musiman serta kendala distribusi.

"Untuk itu, inovasi pengendalian inflasi pangan secara end-to-end atau dari hulu ke hilir harus dioptimalisasi secara simultan untuk meningkatkan produktivitas di sisi hulu dan mendorong perluasan jangkauan distribusi di sisi hilir,"ungkap Destry Damayanti.

BACA JUGA:Bank Indonesia Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

BACA JUGA:Operasi Pasar Murah: Kolaborasi Pemprov Sumsel, Bank Indonesia dan BMPD untuk Kendalikan Harga Pangan

Berbagai program inovasi GNPIP Wilayah Sumatera yang dicanangkan hari ini diharapkan dapat direplikasi oleh seluruh TPID dalam mendukung kemandirian daerah kedepan dan memajukan ketahanan ekonomi, termasuk pengembangan inovasi ketersediaan data pangan strategis terintegrasi yang dimonitor oleh seluruh Pemda dalam bentuk dashboard untuk memantau kondisi pasokan guna memperkuat realisasi Kerjasama Antara Daerah (KAD).

Bank Indonesia meyakini sinergi seluruh TPID di Wilayah Sumatera maupun nasional melalui program kebijakan pengendalian inflasi yang adaptif dan inovatif secara berkelanjutan akan mewujudkan terjaganya inflasi sesuai target 2,5%±1% dan mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: