Honda

Israel Was-was, Musuh Bebuyutannya Gantikan Mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel Was-was, Musuh Bebuyutannya Gantikan Mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nama Mahmoud Ahmadinejad yang dikenal sebagai musuh bebuyutan Israel mencuat jadi opsi gantikan Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter, Minggu 19 Mei [email protected]

TEHERAN, PALPRES.COM – Presiden Iran Ebrahim Raisi dipastikan tewas dalam kecelakaan pesawat helikopter yang terjadi wilayah Provinsi Azerbaijan Timur Iran, Minggu 19 Mei 2024.

Ikut menjadi korban dalam peristiwa tersebut, yakni Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian.

Lokasi jatuhnya pesawat Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi sudah berhasil ditemukan.

Termasuk juga jasad Presiden Ebrahim Raisi berhasil dikenali, walau mengalami sejumlah luka bakar.

BACA JUGA:4 Fakta Menarik Tanzania, Lawan Uji Coba Timnas Indonesia di FIFA Matchday

BACA JUGA:Pertenak Perkutut Wajib Tau, Inilah 11 Cara agar Perkutut Kamu Gacor Bertelur dan Subur, Yang Pro Sudah Tau!

Saat ini jasad Presiden Ebrahim Raisi, berhasil dievakuasi oleh yang dikerahkan oleh Pemerintah Iran.

Pasca tewasnya Presiden Iran, masalah berikutnya yang muncul adalah siapa yang akan menjadi pengganti Ebrahim Raisi.

Jika mengacu pada Pasal 131 konstitusi Republik Revolusi Islam Iran, pada saat seorang presiden meninggal saat menjabat, dengan persetujuan dari pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, wakil presiden pertama akan mengambil alih jabatan tersebut,

Ayatollah Ali Khamenei selaku Pemimpin Tertinggi Iran, mempunyai keputusan akhir dalam segala urusan negara.

BACA JUGA:DASYAT! Coba Ikuti 20 Cara Ini, Dijamin Koneksi Internet WIFI Kamu Kembali Lancar, ABG Sudah Pasti Tau!

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru dari PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk Berpengalaman Minimal D3

Sehingga untuk bisa menggantikan posisi  Ebrahim Raisi, Wakil Presiden Mohammad Mokhber harus mendapat restu Ayatollah Ali Khamenei.

Wakil Presiden Mohammad Mokhber bisa menjadi presiden sementara menggantikan mendiang Ebrahim Raisi, sebelum Presiden Iran baru dipilih dalam kurun waktu 50 hari.

Proses pemilihan Presiden Iran defenitif, bakal diurus sebuah dewan terdiri Wakil Presiden Pertama, Ketua Parlemen, dan Ketua Peradilan.

Itu jika proses pemilihan Presiden Iran sesuai konstitusi.

BACA JUGA:Ayo Mampir ke Sentra Oleh-Oleh dan Kuliner UMKM Tepian Ayek Lematang, Tempat Asyik Nikmati Jajanan Khas Lahat

BACA JUGA:5 Makanan yang Harus Kamu Hindari Jika Ingin Awet Muda!

Namun, bukan tidak mungkin Ayatollah Ali Khamenei selaku Pemimpin Tertinggi Iran, memilih langkah berbeda.

Yakni, menunjuk mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad sebagai pengganti Ebrahim Raisi menjadi preside sementara.

Jika skenario ini yang terjadi, maka Israel dan sekutunya Amerika Serikat, siap-siap hidup tidak tenang.

Soalnya sudah menjadi rahasia umum, jika Mahmoud Ahmadinejad merupakan musuh bebuyutan Israel dan kroninya.

BACA JUGA:Kembangkan Energi Terbarukan di Muara Enim, Ini yang Dilakukan Mahasiswa dan Dosen UMP

BACA JUGA:Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia dan Thailand Bakal Segrup, Vietnam Cemas

Banyak kebijakan-kebijakan Mahmoud Ahmadinejad semasa dia menjadi Presiden Iran yang tak populis dimata Israel dan kroninya.

Namun, tidak dengan para ‘pembenci’ Israel dan sekutunya.

Karena sosok Mahmoud Ahmadinejad dianggap sebagai tokoh panutan dan amat populer.

Hal ini pun sudah diakui sendiri oleh seorang pejabat senior Israel.

BACA JUGA:BOMBASTIS! Infinix Hot 40 Pro, Harga Rp2 Juta Aja! Apa Aja keunggulannya

BACA JUGA:155 Tahun Kabupaten Lahat, Angka Penuh Makna dan Sejarah Bagi Masyarakatnya, Siap Bersaing untuk Kemajuan

Saat ini, Israel sedang harap-harap cepat menanti siapa yang akan menggantikan mendiang Presiden Ebrahim Raisi.

Jika nantinya Ayatollah Ali Khamenei selaku Pemimpin Tertinggi Iran menunjuk Mahmoud Ahmadinejad menggantikan Ebrahim Raisi, maka hal itu menjadi alarm bahaya bagi negeri zionis tersebut.

Sebab, menurut pejabat senior Israel tersebut, Mahmoud Ahmadinejad merupakan musuh bebuyutan negaranya.

Siapa sosok Mahmoud Ahmadinejad?

BACA JUGA:Tanggapi Keluhan Pasien RSUD Kayuagung, Pj Bupati OKI Pantau Pelayanan di Hari Libur

BACA JUGA:Berseragam Korpri ASN Ikut Upacara Harkitnas 2024, Sekda Sumsel: Bonus Demografi Wujudkan Indonesia Emas 2045

Sebagaimana dikutip dari laman Wikipedia, Mahmud Ahmadinejad yang lahir 28 Oktober 1956, merupakan Presiden Iran keenam dan memperoleh 61.91% suara pemilih pada pilpres Iran 24 Juni 2005.

Masa kepemimpinan Ahmadinejad dimulai pada 3 Agustus 2005. 

Sebelumnya Ahmadinejad merupakan Walikota Teheran, dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005.

Ahmadinejad dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif.

BACA JUGA:Sekda M Refly Ajak PWI OKI Kuatkan Sinergi, Idham Syarief Terpilih Aklamasi

BACA JUGA:Keberlanjutan IKN di Tangan Prabowo: Bakal Dianggarkan Rp16 Triliun Per Tahun

Selai itu, dia loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.

Pada Pemilihan Presiden Iran 2013, Ahmadinejad digantikan tokoh konservatif moderat Hassan Rouhani.

Ahmadinejad kerap mengeluarkan pernyataan kontroversi terhadap Israel dan kroninya.

Mulai dari mengutip pernyataan Ayatollah Khomeini yang menyerukan agar Israel "dihapus dari peta dunia".

BACA JUGA:Hyundai Siapkan 86 Unit Mobil Listrik di World Water Forum 2024, Tapi Hanya Berlaku Untuk...

BACA JUGA:Mau Feed Makanan Instagram Kamu Instagramable? Cobain 4 Tips yang Bikin Foto Makanan Makin Kece

Pernyataan memicu kontroversi itu selain dikecam berbagai pemimpin dunia, diantaranya Presiden Israel saat itu, Shimon Peres. 

Bahkan, Peres menuntut Iran dikeluarkan dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-bangsa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: