Honda

Proposal Joe Biden Meredakan Perang di Gaza Buat Benjamin Netanyahu Tak Berdaya

Proposal Joe Biden Meredakan Perang di Gaza Buat Benjamin Netanyahu Tak Berdaya

Proposal Kesepakan kerangka kerja guna meredakan perang di Gaza yang diajukan Presiden AS Joe Biden telah diterima Israel. Hal tersebut dikonfirmasi oleh seorang ajudan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu 2 Mei 2024. Dalam peernyataannya Isra-@joebiden-Instagram

PALPRES.COM – Proposal Kesepakan kerangka kerja guna meredakan perang di Gaza yang diajukan Presiden AS Joe Biden telah diterima Israel.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh seorang ajudan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu 2 Mei 2024.

Dalam peernyataannya Israel telah menerima kesepakatan kerangka kerja untuk meredakan perang Gaza yang kini diajukan oleh Presiden AS Joe Biden. 

Meski demikian, ia menggambarkannya sebagai perjanjian yang cacat dan memerlukan beberapa perbaikan.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru Maskapai Penerbangan PT TransNusa Aviation Mandiri (Link Asia Group)

BACA JUGA:Ditangkap di Thailand, 32 Nelayan Aceh Pulang ke Indonesia

Dalam sebuah wawancara dengan media, Ophir Falk, kepala penasihat kebijakan luar negeri Netanyahu, menyebutkan usulan Biden adalah "kesepakatan yang kami sepakati.

"Ini bukan kesepakatan yang bagus tetapi kami (Israel) sangat ingin para sandera dibebaskan, semuanya.

Ada banyak rincian yang harus diselesaikan,” katanya 

Dijelaskannya, saat ini kondisi Israel, termasuk “pembebasan sandera dan penghancuran Hamas sebagai organisasi teroris genosida” belum berubah. 

BACA JUGA:8 Cara Mendidik Anak Agar Sukses Dunia Akhirat, Nomor 7 Sangat Penting

BACA JUGA:Spesifikasi Dari Toyota Agya & Daihatsu Ayla Generasi 2, Mana yang Miliki Performa Lebih Keren?

Joe Biden, dimana dukungan awalnya terhadap serangan Israel telah digantikan oleh kecaman terbuka atas tingginya angka kematian warga sipil Palestina dalam operasi tersebut, pada hari Jumat lalu menyiarkan apa yang dia gambarkan sebagai rencana tiga fase yang diajukan oleh pemerintah Netanyahu guna mengakhiri perang. 

Joe Biden telah mengusulkan, tahap pertama mencakup gencatan senjata dan kembalinya beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas.

Selanjutnya kedua belah pihak akan melakukan negosiasi mengenai penghentian permusuhan tanpa batas untuk tahap kedua. Yang mana sisa tawanan yang masih hidup akan dibebaskan.  

Kemudian tindakan tersebut sepertinya menyiratkan bahwa Hamas akan terus memainkan peran mereka dalam pengaturan tambahan yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar. 

BACA JUGA:Timnas Indonesia Gagal Jebol Gawang Tanzania, Ini Tanggapan Shin Tae-yong

BACA JUGA:Hadiri Launching Batik Bejumpe Berkilau, Pj Ketua TP PKK Muba Katakan Ini

Sebuah potensi terjadinya bentrokan dengan tekad Israel untuk melanjutkan kampanye guna melenyapkan kelompok Islam yang didukung Iran. 

Joe Biden telah memuji beberapa proposal gencatan senjata selama beberapa bulan terakhir ini.

Dimana masing-masing proposal tersebut memiliki kerangka kerja serupa dengan yang ia uraikan pada hari Jumat, namun sayangnya semua gagal. 

Seperti diketahui, pada bulan Februari ia mengatakan Israel telah setuju untuk menghentikan pertempuran pada bulan Ramadhan, bulan suci umat Islam yang dimulai pada tanggal 10 Maret.

BACA JUGA:5 Mobil Ini Digemari Masyarakat Indonesia, Simak Daftarnya!

BACA JUGA:Lantik Tim Keluarga dan Relawan Pemenangan, Herman Deru Minta Ini

Namun gencatan senjata seperti itu tidak terwujud sama sekali. 

Poin utama yang menjadi kendala dari hal tersebut adalah desakan Israel yang menginginkan mereka hanya akan membahas penghentian sementara pertempuran sampai Hamas dihancurkan. 

Sementara Hamas, yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur, mengatakan Hamas akan membebaskan sandera hanya jika perang di Gaza bisa diakhiri secara permanen. 

Joe Biden dalam pidatonya mengatakan usulan terbarunya untuk menciptakan ‘hari setelahnya’ yang lebih baik di Gaza tanpa Hamas berkuasa. 

BACA JUGA:Prabowo Akan Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Prajurit TNI Siap Bertugas Kapanpun dan Dimanapun!

BACA JUGA:19 Lowongan Kerja Terbaru Dibuka PT Medion Farmasi Jaya Cek Disini Posisi Jabatan, Syarat, dan Kualifikasinya

Sayanngnya Ia tidak merinci bagaimana hal ini dapat dicapai, dan juga mengakui bahwa ada sejumlah rincian yang perlu dinegosiasikan untuk berpindah dari fase satu ke fase dua.

Selanjutnya, Falk menegaskan kembali posisi Perdana Menteri Israel Netanyahu bahwa tidak akan ada gencatan senjata permanen sampai semua tujuan kami (Israel) tercapai. 

Netanyahu saat ini berada di bawah tekanan untuk mempertahankan pemerintahan koalisinya tetap utuh.

Dua mitra sayap kanan mereka mengancam akan melakukan protes terhadap kesepakatan apa pun yang mereka anggap tidak menguntungkan Hamas. 

BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Raih Penghargaan Best Regional Champion 2024 oleh The Asian Post

BACA JUGA:SIMAK! Perbedaan Bansos PKH Dengan Bansos Kemensos Lainnya

Sedangkan mitranya yang berhaluan tengah, mantan jenderal Benny Gantz, ingin kesepakatan itu dipertimbangkan. 

Di sisi lain, Hamas untuk sementara menyambut baik inisiatif Biden. 

“Pidato Biden mengandung ide-ide positif, namun kami ingin hal ini terwujud dalam kerangka perjanjian komprehensif yang memenuhi tuntutan kami,” kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan pada hari Sabtu. 

Hamas juga menginginkan jaminan diakhirinya serangan di Gaza, dan juga penarikan semua pasukan penyerang, pergerakan bebas bagi warga Palestina, dan bantuan rekonstruksi di Gaza. 

BACA JUGA:10 Laptop Gaming yang Jarang Orang Tahu Tapi Memiliki Kinerja Mengesankan, Punyamu Ada?

BACA JUGA:Kabar Terbaru Shah Rukh Khan Usai Masuk Rumah Sakit Gegara Heatstroke

Akan tetapi para pejabat Israel menolak hal tersebut dan menganggapnya sebagai langkah efektif untuk mengembalikan situasi seperti sebelum 7 Oktober.

Dimana ketika Hamas, yang berkomitmen untuk menghancurkan Israel, menguasai Gaza. 

Para pejuang Hamas memicu perang dengan menyerbu pagar perbatasan ke Israel, dan menewaskan 1.200 orang serta menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel. 

“Dalam serangan Israel yang menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir yang miskin dan terkepung, lebih dari 36.000 warga Palestina telah terbunuh, kata para pejabat medis Gaza. 

Sementara itu, Israel mengatakan 290 tentaranya tewas dalam pertempuran tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: