Tak Bisa Kalahkan Hamas, Netanyahu Ditinggal Menterinya
![Tak Bisa Kalahkan Hamas, Netanyahu Ditinggal Menterinya](https://palpres.disway.id/upload/4372f020011cb862fca5206e92463eec.jpg)
Benny Gantz resi hengkang dari Kabinet Perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Tampak Benny Gantz dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden-IG@gantzbe-Instagram
TEL AVIV, PALPRES.COM – Netanyahu ditinggal Menterinya karena tak kunjung mengalahkan Hamas di Gaza, Palestina.
Menteri yang meninggalkan Kabinet Perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tersebut, adalah Benny Gantz.
Benny Gantz adalah salah satu Menteri yang tergabung dalam Kabinet Perang Benjamin Netanyahu.
Benny Gantz yang merupakan Mantan Menteri pertahanan dan Wakil Perdana Menteri Israel, mengkritik kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dia nilai salah mengelola perang di Gaza, Palestina.
BACA JUGA:Ratu Dewa Curhat ke Masyarakat Bawah, Diskusi Pelayanan Hingga Infrastruktur Perkotaan
BACA JUGA:Ratu Dewa Curhat ke Masyarakat Bawah, Diskusi Pelayanan Hingga Infrastruktur Perkotaan
Mantan Panglima Militer Israel ini bergabung dalam Pemerintahan Darurat Benjamin Netanyahu, pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang dikenal sebagai Operais Banjir Al Aqsa.
Dalam serangan mendadak Hamas ke Israel dari Jalur Gaza itu, 1.300 warga Israel terbunuh.
Sedangkan 240 warga Israel dibawa paksa Hamas ke Gaza sebagai sandera.
Benny Gantz dalam konferensi persnya di Tel Aviv, Israel, Minggu 9 Juni 2024 waktu setempat, menuduh Netanyahu hanya mengumbar janji-janji kosong soal perang di Gaza.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Amerta Indah Otsuka Tersedia 2 Posisi, Ini Syaratnya
Termasuk, soal kemenangan total yang akan diraih Israel di Palestina.
Terkait hal itu, Benny Gantz mendesak agar Pemerintah Israel dapat mengambil langkah berbeda pada perang di Gaza, Palestina.
Soalnya, Benny Gantz memperkirakan perang masih akan berlangsung lama.
Benny Gantz juga minta Netanyahu agar menetapkan tanggal pemilu.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Penerimaan Besar-besaran BUMN PT Bank Rakyat Indonesia untuk Semua Jurusan!
BACA JUGA:Mental Sempat Drop, Begini Kondisi Ernando Ari Jelang Timnas Indonesia vs Filipina
Soalnya menurut Gantz, saat ini Israel mustahil meraih kemenangan total di Gaza.
“Pemerintah Israel harus utamakan pembebasan sandera Hamas ketimbang mementingkan kepentingan politik,” tegas Benny Gantz.
Masuknya Benny Gantz di Kabinet Perang Netanyahu, ditujukan guna meningkatkan citra Israel di mata mitra internasional.
Karena Gantz memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara sekutuh Israel, terlebih lagi Amerika Serikat.
Mundurnya Benny Gantz, tak serta merta membuat Kabinet Perang Benjamin Netanyahu jatuh.
Soalnya, kubu Benjamin Netanyahu masih menguasai 64 dari 120 kursi parlemen.
Namun pengunduran Benny Gantz dari Kabinet Benjamin Netanyahu, menunjukkan jika di dalam Pemerintahan Darurat Israel serang sudah tidak kompak lagi.
Dengan hengkangnya Benny Gantz, maka Benjamin Netanyahu akan kian bergantung dengan sekutu sayap kanan yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.
BACA JUGA:BERSIAP! Akhir Juni Ini Akan Ada 4 BLT yang Dicairkan Pemerintah, Intip Daftarnya!
BACA JUGA:Bunga Putih Bersih dan Baunya Harum, Inilah 10 Fakta Menarik Bunga Kaca Piring
Sementara sekutu sayap kanan Benjamin Netanyahu tersebut, merupakan kelompok yang keras menolak proposal peta gencatan senjata yang digagas Presiden Ameriak Serikat, Joe Biden.
Mereka ngotot menolak perdamaian, dan akan terus mengobarkan perang di Gaza, Palestina.
Menarik untuk menanti kelanjutan arah Pemerintahan Darurat Israel ke depan, khususnya terkait kebijakan di Gaza, Palestina.
Apakah akan menyetujui gencatan senjata dengan Hamas.
BACA JUGA:Masukan Nomor KK dan KTP Pada Cekbansos, Kamu Bisa Dapat Dana BLT BPNT Rp200.000, Pada Juni ini
BACA JUGA: KPU Kota Palembang Rilis Si Pakam, Maskot Pilkada Palembang 2024
Sebagaimana yang diusulkan Presiden AS Joe Biden, atau secara tak langsung diamine oleh Menteri Benny Gantz.
Ataukah peperangan akan terys berlangsung, sebagaimana dipilih oleh kelompk sayap kanan Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: