RDPS
Honda

Ditinggal Menterinya, Netanyahu Akhirnya Bubarkan Kabinet Perang Israel

Ditinggal Menterinya, Netanyahu Akhirnya Bubarkan Kabinet Perang Israel

Keputusan Benjamin Netanyahu membubarkan Kabinet Perang, sebagai buntut hengkangnya Menteri Benny Gantz. Tampak Menteri Benny Gantz dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu-IG@gantzbe dan @b.netanyahu-Instagram

TEL AVIV, PALPRES.COM - Netanyahu akhirnya bubarkan Kabinet Perang.

Keputusan membubarkan Kabinet Perang yang diambil Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ini, sebagai buntut hengkangnya salah satu menteri senior dibawah kabinetnya.

Adalah Benny Gantz, menteri senior yang meninggalkan Kabinet Perang pimpinan Benjamin Netanyahu.

Memang sejak bergabung dengan Pemerintahan Darurat Netanyahu, Benny Gantz kerap melontarkan kritikan terhadap terkait kampanye militer Israel di Palestina.

BACA JUGA:Kilang LNG Terbesar di Dunia PT Badak NGL Buka Lowongan Kerja Praktik untuk SMK, D3, dan S1

BACA JUGA:Partai Gerindra Salurkan Ratusan Hewan Kurban ke Habaib, Ulama hingga Masjid dan Mushola

Mantan Menteri pertahanan dan Wakil Perdana Menteri Israel itu, kerap mengkritik Benjamin Netanyahu yang dia anggap tak bisa mencapai kemajuan berarti sepanjang operasi militer di Palestina.

Khususnya pasca serangan mematikan militan Hamas dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang terkenal dengan Sandi Operasi Banjir Al Aqsa.

Sepanjang berbulan-bulan menjalankan operasi militer di Israel, Benny Gantz menilai kekalahan demi kekalahan justru yang dalami negeri zionis tersebut.

Sementara Benjamin Netanyahu sendiri sepertinya keras kepala, dan akan tetap menggelar operasi  militer di Palestina.

BACA JUGA:BIKIN BETAH! Ini 7 Kota Penghasil Wanita Cantik di Indonesia

BACA JUGA:Perusahaan Tambang Batubara Terbesar di Dunia PT Kaltim Prima Coal (KPC) Buka Lowongan Kerja Terbaru

Benny Gantsz bahkan menuduh Netanyahu mengumbar janji-janji kosong soal perang di Gaza dan  kemenangan total yang akan diraih Israel.

Karena Benny Gantz memperkirakan, konflik antara Hamas dan Israel masih akan berlangsung lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: