Honda

Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Belida Ternyata Masih Ada, Kini Statusnya Dilindungi Penuh

Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Belida Ternyata Masih Ada, Kini Statusnya Dilindungi Penuh

Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Belida Ternyata Masih Ada, Kini Statusnya Dilindungi Penuh-Kilang Pertamina Plaju-

PALPRES.COM- Ikan Belida (Chitala Lopis) sebagai endemik di kawasan Paparan Sunda (Sundaland) ternyata keberadaannya masih ada hingga kini. 

Sebelumnya, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist pada 2020 sempat merilis kepunahannya di Pulau Jawa.

Ikan tersebut masih dalam status perlindungan penuh.

Dan sedang dilakukan riset serta konservasi ikan belida lewat program Belida Musi Lestari.

BACA JUGA:Unik, Ternyata Begini Ini Cara Ikan Belida Khas Sungai Musi Bereproduksi

BACA JUGA:4 Fakta Menarik Ikan Belida Maskot Kota Palembang yang Terancam Punah

Hal ini sebagai Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, sebuah perusahaan pengolahan migas & petrokimia di Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam riset dan penelitian, Kilang Pertamina Plaju menggandeng Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN).

Dan kemudian bermitra bersama beberapa lembaga akademik, salah satunya Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang.

Penemuan ini turut memperluas sebaran Chitala lopis yakni di tiga pulau yakni, Jawa,  Sumatera dan Kalimantan. 

BACA JUGA:Nilai Ekspor Kilang Pertamina Plaju Tembus Rp6,8 Triliun di 2023

BACA JUGA:10 Kades dari Lombok Datangi Local Hero Binaan Kilang Pertamina Plaju, Ternyata Ingin Belajar Ini

Penemuan ini juga menjawab persoalan taksonomi genus Chitala di Indonesia.

Para peneliti melakukan perbandingan data hasil sekuensing Deoxyribonucleic Acid (DNA) barcoding dengan data genetik global Barcode of Life Data (BOLD.

Serta karakterisasi morfologi yang dibandingkan dengan koleksi spesies Chitala lopis yang disimpan di Natural History Museum, London.

Dan akhirnya para peneliti yakin spesies yang ditemukan itu adalah Chitala lopis.

BACA JUGA:Lewat Kompetisi SOTECH & SMEEC, Kilang Pertamina Plaju Ajak Mahasiswa Pendampingan UMKM dan Ciptakan Inovasi

BACA JUGA:Pekerja Kilang Pertamina Plaju Komitmen Amalkan Nilai-Nilai Pancasila Demi Ketahanan Energi Nasional

Menurut ahli, mayoritas ikan belida di Indonesia masuk dalam spesies Chitala lopis. 

Namun, ada jenis ikan lain yang ditemukan yaitu Chitala borneensis, Chitala hypselonotus dan Notopterus notopterus.

Berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Kelautan dan Perikanan Nomor 1 tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi.

Ada empat spesies famili Notopteridae yang dilindungi yaitu Chitala Lopis, Chitala Boorneensis, Chitala Hypselonotus dan Notopterus Notopterus

BACA JUGA:Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Pekerja Kilang Pertamina Plaju Tukar 3 Batang Rokok dengan Snack Sehat

BACA JUGA:Generasi Milenial Dominasi Pekerja di Kilang Pertamina Plaju, Simak Begini Jalur Masuk Pekerja Pertamina

Menurut IUCN Redlist, spesies Chitala termasuk dalam kategori Least Concern yang mengindikasikan tingkat risiko kepunahannya di Indonesia masih rendah.

Kecuali untuk C lopis yang sebelumnya dianggap punah. 

Maka dari itu status konservasi IUCN perlu dievaluasi pada sebaran C lopis di Indonesia bukan hanya di Jawa.

Komitmen Lindungi Keanekaragaman Hayati

BACA JUGA:Orang Nomor 1 di Sumsel Ikut Promosikan Produk UMKM Binaan Kilang Pertamina Plaju

BACA JUGA:Produksi di Palembang, Refrigeran Breezon MC-32 Kilang Pertamina Plaju Bidik Pasar Industri Dalam Negeri

Temuan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap pelestarian keanekaragaman hayati.

Dulunya, ikan Belida sering ditangkap oleh masyarakat untuk diolah menjadi pempek atau kerupuk khas Palembang, yang menyebabkan populasinya menurun drastis. 

Akibatnya, ikan ini masuk ke dalam kategori punah secara internasional sesuai rilis IUCN Red List.

Dan kategori hewan yang dilindungi secara nasional berdasarkan Kepmen KP No.1 tahun 2021 & Peraturan Presiden No.34 tahun 2022. 

BACA JUGA:72 Mahasiswa Unsri Kunjungi Kilang Pertamina Plaju, Tak Cuma Dalami Praktik Ilmu

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Gelar SMEEC, Kompetisi Bisnis Untuk Mahasiswa, Bantu Omzet UMKM Melesat

Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Ahmad Adi Suhendra mengatakan Kilang Pertamina Plaju memiliki komitmen.

Khususnya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup dan pelestarian keanekaragaman hayati. 

Terlebih, populasi ikan belida mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.

“Eksploitasi okan belida melalui konsumsi berlebih hingga aktivitas perburuan yang berlebihan menjadi perhatian kami sehingga dibutuhkan sinkronisasi dari pihak terkait yang ahli di bidangnya agar program dapat berjalan secara optimal,” katanya.

BACA JUGA:Sejarah Panjang Kilang Pertamina Plaju, Ternyata Didirikan Perusahaan dari Negara Ini

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Pastikan Produksi Avtur Penuhi Permintaan selama Penerbangan Haji 2024

Adapun rincian kerja samanya yaitu Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sebagai mitra riset dan publikasi ilmiah sementara Universitas PGRI Palembang sebagai pengembangan area kolam riset konservasi ikan belida. 

Ikan Belida adalah salah satu jenis ikan endemik di Indonesia (paparan sunda) yang merupakan penghuni perairan Sungai Musi dan anak sungai yang lain.

“Mimpi kita bersama, bahwa suatu saat Ikan Belida akan kembali berenang bebas di Sungai Musi,” ujar Suhendra.

BACA JUGA:Fire Brigade Kilang Pertamina Plaju Siap Hadapi Keadaan Darurat, 9 Unit Pemadam Kebakaran Standby

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Pastikan Pekerja Dapatkan Hak Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pertamina Kilang Plaju satu-satunya perusahaan di Sumatera Selatan yang melakukan kegiatan riset dan konservasi Belida Chitala Lopis.

Dan pihaknya berkomitmen dalam peningkatan populasinya agar terus lestari hingga masa mendatang.

“Kami ingin ikan belida yang menjadi ikon Sumsel ini tidak hanya menjadi legenda yang hanya diceritakan. Ikan belida harus tetap lestari hingga anak cucu kita juga mengenalnya,” jelasnya.

Upaya riset konservasi ikan Belida telah menunjukkan hasil yang signifikan. 

BACA JUGA:Raih Penghargaan, Kilang Pertamina Plaju Catat Nihil Jumlah Kecelakaan Kerja selama 131 Juta Jam Kerja

BACA JUGA:Aktif Kelola Taman Toga, Jamiah Local Hero Kilang Pertamina Plaju Raih Penghargaan dari Gubernur Sumsel

Hingga kini, jumlah Chitala Lopis indukan mencapai 85 ekor, G1 remaja 13 ekor, G1 benih 16 ekor (Chitala lopis), dan Ikan Belida Jawa/Putak (Notopterus notopterus) 1.154 ekor. 

Program ini juga mengembangkan perkawinan semi-buatan dan inovasi kriokonservasi bank semen ikan Belida Lopis & Ikan Belida Jawa.

Dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Melalui Konservasi Ikan Belida, Kilang Pertamina Plaju turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 14, yang berfokus pada Kehidupan Bawah Air. 

BACA JUGA:INFO TERKINI! Segera Cair, Begini Cara Dapat BLT Mitigasi Risiko Pangan, Perbulan Sampai 200 Ribu

BACA JUGA:18,6 juta siswa semua jenjang akan menerima bantuan PIP dengan jumlah anggaran Rp 13, 4 triliun tahun 2024

Program Konservasi Ikan Belida ini tidak hanya melibatkan rehabilitasi ekosistem air.

Tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: