Euro 2024 Laga Babak 16 Besar Preview dan Prediksi Portugal vs Slovenia Saatnya Menebus Kesalahan
Euro 2024, Selain mengincar kemenangan, Pasukan Roberto Martinez ingin menebus kesalahan mereka saat melawan Georgia --kolase
Sejak mengalahkan Prancis dalam perebutan gelar Euro 2016 melalui perpanjangan waktu, Portugal telah kalah tiga kali dari empat pertandingan mereka di babak sistem gugur di turnamen besar (Menang 1).
BACA JUGA:Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie, Usai Kolaps di Arena Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2024
BACA JUGA:Jelang Semifinal Piala AFF U16 2024: Garuda Muda Siap Tampilkan Permainan Terbaik Hadapi Australia
Rekor yang memprihatinkan dan kembalinya striker bintang Cristiano Ronaldo yang menyedihkan membuat Martínez harus merenungkannya.
Memang benar, Ronaldo belum pernah mencetak gol dalam tujuh penampilan terakhirnya untuk Portugal di turnamen besar, yang merupakan kekeringan terpanjangnya di Kejuaraan Eropa dan Piala Dunia.
Pemenang Ballon d’Or lima kali itu telah melepaskan 19 tembakan di dua kompetisi sejak terakhir kali mencetak gol melawan Ghana di Piala Dunia 2022, jadi Ronaldo tidak bisa menyalahkan servis yang diterima dari rekan satu timnya di Portugal.
Vitinha menjadi salah satu rekan satu tim yang menarik perhatian, menyelesaikan lebih banyak umpan terobosan (29) dibandingkan pemain Portugal lainnya di turnamen ini. Tingkat penyelesaian operannya di bawah tekanan tinggi juga merupakan yang terbaik di antara pemain mana pun di negaranya (90% – minimal 50 percobaan).
BACA JUGA:Indra Sjafri: Timnas Indonesia U19 Terus Fokus Peningkatan Kondisi Fisik, Siap Hadapi Piala AFF U19
Pelatih Slovenia Matjaz Kek kemungkinan akan menugaskan Adam Gnezda Cerin untuk menghentikan Vitinha yang kreatif pada laga nanti.
Sang gelandang melakukan tekanan intensitas tinggi paling banyak (196) dibandingkan pemain lain di babak penyisihan grup, sementara hanya pemain Georgia Giorgi Kochorashvili (161) yang melakukan lebih spesifik di lini pertahanan daripada Gnezda Cerin (148).
Penampilan defensif yang tegas juga bisa diharapkan terjadi di Frankfurt, karena Slovenia sejauh ini hanya menguasai rata-rata 32% penguasaan bola di kompetisi ini.
Hanya dua tim yang sebelumnya lolos ke babak sistem gugur Euro dengan persentase penguasaan bola yang lebih rendah; Islandia pada tahun 2016 (29%) dan Swedia empat tahun kemudian (30%).
BACA JUGA:Sriwijaya FC Bersiap Bangkit Menuju Liga 1, Butuh Semangat dan Dukungan Semua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: