Citraland
Honda

Pemkab OKU Timur Terus Lakukan Perbaikan Tanggul BK 19 Demi Melancarkan Kembali Produktifvitas Pertanian

Pemkab OKU Timur Terus Lakukan Perbaikan Tanggul BK 19 Demi Melancarkan Kembali Produktifvitas Pertanian

dalam penanganan OKU Terus lakukan perbaikan tanggul demi produktivitas pertanian--Istimewa

MARTAPURA, PALPRES.COM - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan sedang memprioritaskan perbaikan tanggul di BK 19 yang jebol untuk  menjaga segala produktivitas pertanian di wilayah itu.

"Ya benar Tanggul di BK 19 yang jebol beberapa waktu lalu akibat faktor usia ini menjadi prioritas untuk segera diperbaiki," ungkap Kepala Dinas Pertanian OKU Timur, Junadi di Martapura, pada hari Rabu 17 Juli 2024.

Lalu ia mengatakan bahwa tanggul BK 19 ini menjadi skala prioritas untuk diperbaiki karena menjadi sumber air baku untuk mengaliri area persawahan yang ada di daerah itu.

Tak hanya itu Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR OKU Timur dan Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra (BBWSS) VIII untuk mengambil langkah cepat perbaikan tanggul agar berfungsi normal seperti semula.

BACA JUGA:PLN Icon Plus Mendorong Pengembangan Smart Kabupaten Melalui Infrastruktur Digital dan Energi Hijau

BACA JUGA:OJK Catat Perbankan Sumsel Meningkatkan Hingga 5,20 Persen

"Pemeliharaan irigasi subsekunder adalah kewenangan dari pihak BBWSS VIII, Oleh karena itu kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait tersebut dan proses perbaikan saluran irigasi saat ini dalam proses pelelangan," jelasnya.

Sebagai langkah awal, Pemkab OKU Timur melalui Dinas Pertanian membagikan pompa air dan pembuatan sumur bor di wilayah yang terdampak agar tidak mengganggu aktifitas pertanian di wilayah itu.

"Kami telah membagikan pompa air dan membuat sumur bor di beberapa titik di wilayah yang terdampak. Melalui upaya-upaya ini diharapkan OKU Timur dapat mencapai target produksi 1 juta ton GKP pada 2024," tegasnya.

Sebelumnya, jebolnya saluran irigasi ini dikeluhkan masyarakat, khususnya para petani di tiga kecamatan meliputi Kecamatan Belitang II, Semendawai Timur dan Semendawai Suku III karena kesulitan air untuk mengaliri sawah akibat pasokan air terbatas.

BACA JUGA:CETAK REKOR! Ini 5 Fakta Menarik Dari Longlegs yang Dapat Predikat Film Horor Terseram

BACA JUGA:WADUH! Tenyata Cabai dan Bawang Merah Jadi Penyumbang Inflasi Paling Besar Untuk Sumsel Bulan Ini

"Tentunya hal itu menyulitkan petani terlebih lagi saat ini sudah memasuki musim kemarau. Sebagian besar petani ada yang membuat sumur bor karena takut gagal panen akibat pasokan air yang terbatas," kata Sugiono petani asal Belitang II secara terpisah menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: