Pentingnya Pendidikan Pancasila, Ini Kata Romo Benny
Menurut Dr.Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah menjadi panduan fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sejak kemerdekaan. -Tangkapan Layar X @penakatolik-
Kegiatan seperti diskusi, studi kasus, dan refleksi pribadi dapat membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
Pembelajaran Pancasila harus relevan dengan konteks kehidupan siswa. Materi dan kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan lingkungan siswa.
Siswa diajak untuk bekerja sama dan berdiskusi dalam kelompok untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila.
Kegiatan seperti kerja kelompok, proyek, dan permainan peran dapat membantu siswa belajar secara kolaboratif.
Pembelajaran Pancasila harus melibatkan kegiatan praktik yang memungkinkan siswa mengaplikasikan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan nyata.
Kegiatan seperti bakti sosial, kegiatan keagamaan, dan partisipasi dalam organisasi sekolah dapat menjadi sarana untuk mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila
Untuk memahami pentingnya pendidikan karakter, kita perlu merujuk kembali kepada apa yang dikatakan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan karakter.
Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa nilai-nilai yang perlu diinternalisasikan kepada peserta didik dalam mengembangkan karakter meliputi religiusitas, kejujuran, kerja keras, kerja cerdas, kemandirian, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai, senang membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggung jawab.
Dalam mengajarkan nilai-nilai ini, penyelenggara pendidikan tidak boleh hanya terjebak pada penyampaian target, tetapi harus fokus pada proses internalisasi nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter peserta didik harus melibatkan tiga pusat pendidikan secara sinergis: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pengembangan karakter peserta didik perlu memperhatikan perkembangan budaya bangsa sebagai sebuah kontinuitas menuju ke arah kesatuan budaya dunia, namun tetap memiliki sifat kepribadian dalam lingkungan kemanusiaan sedunia.
Asas dasar pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara merupakan landasan dasar yang kokoh untuk membangun karakter bangsa yang bersendikan pada budaya bangsa tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan universal.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah menyusun bersama Kementerian Pendidikan sebuah buku panduan untuk pendidikan Pancasila, yang berisi 30% pengetahuan dan 70% praktik.
Buku ini menekankan bagaimana mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam aplikasi hidup nyata.
Pendidikan Pancasila diharapkan mampu membentuk kepribadian bangsa dan menjadi penuntun bagi siswa dalam menghadapi tantangan zaman di era digital, di mana ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi mendominasi kehidupan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: