Honda

Kemerdekaan Guru Tersandera, Ketua Sekolah Literasi Indonesia: Pentingnya Hukuman yang Tepat dalam Pendidikan

Kemerdekaan Guru Tersandera, Ketua Sekolah Literasi Indonesia: Pentingnya Hukuman yang Tepat dalam Pendidikan

Andi Ahmadi, Ketua Sekolah Literasi Indonesia dalam suatu kegiatan-Sekolah Literasi Indonesia-

Dalam Islam, konsep ini dikenal dengan istilah ta’dib, yang berarti proses pendidikan yang fokus pada pembinaan dan penyempurnaan akhlak. 

Berdasarkan konsep ini, tugas guru bukan hanya mengajar, tetapi juga membentuk akhlak murid, termasuk meluruskan ketika murid melakukan kesalahan.

Islam sangat menekankan pentingnya pembentukan akhlak, bahkan lebih tinggi dari ilmu. 

BACA JUGA:100 Persen Berhasil! Begini Cara Mengetahui Sandi Instagram yang Lupa

BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Publik, RS Bukit Asam Medika Tambah Kapasitas Genset

Dalam hal sholat, misalnya, Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk mengajari anak sholat sejak usia tujuh tahun. 

Jika di usia sepuluh tahun anak masih meninggalkan sholat, Nabi memerintahkan untuk memberikan pukulan, tentu dengan cara yang tepat dan tidak berlebihan.

Meskipun hukuman dibolehkan dalam pendidikan, guru harus tetap memperhatikan jenis kesalahan murid. 

Tidak semua kesalahan layak mendapatkan hukuman yang sama.

BACA JUGA:Didepan Wakil Rakyat, Pj Bupati Muba Paparkan Raperda APBD Perubahan Tahun 2024

BACA JUGA:Ini Cara Supaya Burung Perkutut Tetap Gacor Berbunyi di Cuaca Panas dan Gerah

Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami jenis kesalahan murid agar dapat memberikan koreksi yang tepat.

Dalam bukunya Prophetic Parenting: Cara Nabi SAW Mendidik Anak, Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid menjelaskan bahwa kesalahan anak pada dasarnya terbagi menjadi tiga: 

Pertama, kesalahan dalam pemahaman, di mana anak belum memahami sesuatu dengan benar;

Kedua, kesalahan dalam aplikasi, di mana anak belum terlatih dengan baik dalam melakukan sesuatu; 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: