RDPS
Honda

Penerimaan Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (TNI) TA 2024, Simak Syarat dan Cara Daftarnya!

Penerimaan Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (TNI) TA 2024, Simak Syarat dan Cara Daftarnya!

TNI kembali membuka Penerimaan dan Pendaftaran bagi generasi muda Indonesia yang ingin mengabdikan diri sebagai Perwira Prajurit Karier--IG/@Kodam VI/Mulawarman

PALPRES.COM - Berikut ini info terbaru Penerimaan Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia TA 2024, untuk persyaratan dan cara daftar, simak di bawah berikut ini.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dari semangat juang rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. 

Berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada awal kemerdekaan, organisasi ini kemudian berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Tentara Republik Indonesia (TRI).

Untuk menyatukan seluruh kekuatan bersenjata, pada tanggal 3 Juni 1947, Presiden Soekarno secara resmi mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

BACA JUGA:Inilah 3 Hotel Tertinggi di Jawa Tengah, Nomor 1 Ada di Solo Setinggi...

BACA JUGA:Kisah Sukses Sumarno, Petani Jagung Binaan BSI Maslahat Berhasil Berdayakan Masyarakat

Sejak saat itu, TNI berperan penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

TNI kembali membuka Penerimaan dan Pendaftaran bagi generasi muda Indonesia yang ingin mengabdikan diri sebagai Perwira Prajurit Karier. 

Tahun 2024 ini, TNI memberikan kesempatan untuk berkarir di dunia militer bagi lulusan D4/S1 hingga S2 dengan persyaratan khusus yang wajib dipenuhi. 

Berikut adalah informasi detail mengenai lowongan dan persyaratan pendaftaran.

BACA JUGA:Krom Bank Hadirkan Strategi Keuangan untuk Generasi Muda, Selain Punya Tabungan juga Miliki Aset Berkelanjutan

BACA JUGA:Inilah 3 Hotel Tertinggi di Jawa Tengah, Nomor 1 Ada di Solo Setinggi...

Pendaftaran Perwira Prajurit Karier TNI TA 2024

Persyaratan Umum:

  • Baik pria maupun wanita yang bukan anggota TNI/Polri atau PNS.
  • Wajib menganut salah satu agama atau kepercayaan di Indonesia.
  • Komitmen untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
  • Bebas dari narkoba serta memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
  • 163 cm untuk pria dan 157 cm untuk wanita, dengan berat badan yang proporsional.
  • Telah lulus dari D4/S1/S1 Profesi atau S2 dengan jurusan yang sesuai dengan kebutuhan TNI.
  • Batas Usia Maksimal 28 tahun untuk lulusan D4/S1 dan maksimal 30 tahun untuk lulusan S1 Profesi atau S2 saat pembukaan pendidikan pertama (Dikma).
  • Minimal berakreditasi "B" saat lulus. Untuk jurusan berakreditasi "A", IPK minimal 2.80.
  • Belum menikah dan bersedia untuk tidak menikah selama menjalani pendidikan, kecuali bagi jurusan tertentu seperti Kedokteran.
  • Bebas Catatan Kriminal
  • Wajib memiliki dan membawa kartu BPJS Kesehatan saat pendaftaran.
  • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.
  • Mendapatkan persetujuan dari instansi tempat bekerja (bagi yang sudah bekerja), dan siap diberhentikan dengan hormat jika diterima di TNI.
  • Membawa surat keterangan bebas narkoba serta surat keterangan kesehatan dari rumah sakit pemerintah.
  • Ijazah dari luar negeri harus mendapatkan pengesahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta dilengkapi dengan transkrip nilai yang sudah dikonversi.

Calon peserta dapat mendaftar di berbagai titik pendaftaran yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain:

  1. Aceh (Ajendam Iskandar Muda)
  2. Medan (Ajendam I/Bukit Barisan)
  3. Palembang (Ajendam II/Sriwijaya)
  4. Jambi (Ajenrem 042/Garuda Putih)
  5. Bandung (Ajendam III/Siliwangi)
  6. Serang (Ajenrem 064/Maulana Yusuf)
  7. Semarang (Ajendam IV/Diponogoro)
  8. Purwokerto (Ajenrem 071/Wijaya Kusuma)
  9. Surabaya (Ajenrem 084/Bhaskara Jaya)
  10. Balikpapan (Ajendam VI/Mulawarman)
  11. Bali (Ajendam IX/Udayana)
  12. Pontianak (Ajendam XII/Tanjungpura)
  13. Palangkaraya (Ajenrem 102/Panju Panjung)
  14. Manado (Ajendam XIII/Merdeka)
  15. Makassar (Ajendam XIV/Hasanuddin)
  16. Ambon (Ajendam XV/Pattimura)
  17. Ternate (Ajenrem 152/Babullah)
  18. Jayapura (Ajendam XVII/Cendrawasih)
  19. Manokwari (Ajendam XVIII/Kasuari)
  20. Jakarta (Ajendam Jaya)
  21. Padang (Lantamal II Padang)
  22. Batam (Lantamal IV Batam)
  23. Kupang (Lantamal VII Kupang)
  24. Merauke (Lantamal XI Merauke)
  25. Sorong (Lantamal XIV Sorong)
  26. Banjarmasin (Lanal Banjarmasin)
  27. Palu (Lanal Bengkulu)
  28. Bengkulu (Lanal Bengkulu)
  29. Lampung (Lanal Lampung)
  30. Cirebon (Lanal Cirebon)
  31. Pekanbaru (Lanud Roesmin Nurjadin)
  32. Bogor (Lanud Atang Sendjaja)
  33. Kendari (Lanud Haluoleo)
  34. Yogyakarta (Lanud Adisutjipto)
  35. Madiun (Lanud Iswahjudi)
  36. Malang (Lanud Abdulrachman Saleh)
  37. Mataram (Lanud Zainuddin Abdul Madjid)
  38. Solo (Lanud Adi Soemarmo)
  39. Biak (Lanud Manuhua)
  40. Belitung (Lanud H.AS.Hanandjoeddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: