Citraland
Honda

3 Fakta Tentang Pesugihan di Gunung Kawi yang Jarang Orang Tahu, Benarkah Mendatangkan Kekayaan?

3 Fakta Tentang Pesugihan di Gunung Kawi yang Jarang Orang Tahu, Benarkah Mendatangkan Kekayaan?

Cantiknya Gunung Kawi yang sering dijadikan tempat pesugihan--Instagram

PALPRES.COM - Beberapa fakta tentang pesugihan di Gunung Kawi yang jarang diketahui, benarkah mendatangkan kekeyaan lewat pohon.

Gunung Kawi yang terletak di Desa Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan ketinggian mencapai 2.551 mdpl, telah lama dikenal sebagai tempat misterius yang dihubungkan dengan praktik pesugihan.

Orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya dari Jawa Timur, sering datang ke Gunung Kawi dengan harapan memperoleh kekayaan secara instan melalui ritual-ritual tertentu.

Namun, benarkah Gunung Kawi ini memang tempat yang bisa mendatangkan kekayaan secara ajaib? Terutama lewat pohon. Simak faktanya!

BACA JUGA:5 Bahasa Tertua yang Masih Dipakai Dalam Komunikasi Sampai Dengan Saat ini, Ada Bahasa Indonesia?

BACA JUGA:Hadir Diharga Hampir Rp 10.000.000, Simak Spesifikasi Dari Tablet Oppo Pad 2 yang Punya Kamera Spek Tinggi

1.Fakta Sejarah dan Legenda Gunung Kawi

Sejarah resmi tentang asal-usul pesugihan di Gunung Kawi sebenarnya tidak terdokumentasi secara jelas.

Namun, legenda dan cerita rakyat telah lama berkembang di sekitar gunung ini, salah satunya terkait dengan keberadaan makam keramat dua tokoh penting, Eyang Jugo (Kiai Zakaria) dan Eyang Sujo (Raden Mas Iman Sujono).

Eyang Jugo wafat pada tahun 1871 dan dimakamkan di lereng Gunung Kawi, sesuai wasiatnya.

Lima tahun kemudian, Eyang Sujo menyusul dan dimakamkan di liang lahad yang sama dengan Eyang Jugo, sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan mereka.

BACA JUGA:Huawei Kembali Rilis Tablet MatePad Air 2024 Diharga Rp 6,2 Jutaan Dilengkapi Fash Carging dan Palm Rejection!

BACA JUGA:INFO BANSOS PER 28 SEPTEMBER! Dana BPNT dan PKH Segera Masuk ATM, Jika Status Burekol Menjadi SP2D Pada SIKNG

Kisah ini menjadi salah satu alasan utama banyaknya peziarah yang datang, khususnya pada malam Senin Pahing, waktu yang diyakini sebagai hari wafatnya Eyang Sujo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: