Honda

Ada Gunung Emas di Antartika, Bisa Muntahkan Emas Loh....

Ada Gunung Emas di Antartika, Bisa Muntahkan Emas Loh....

Setiap Hari, Gunung di Antartika Ini Memuntahkan Emas--Istimewa

Para ahli juga menemukan selama periode aktivitas vulkanik masa lalu, Erebus telah memuntahkan 'bom vulkanik' berupa bongkahan batu yang sebagian meleleh. Dengan ketinggian 3.794 m, danau ini secara teratur melepaskan gas dan uap yang mengandung kristal-kristal kecil emas metalik yang lebarnya hanya 20 mikrometer.

BACA JUGA:Solusi Sanitasi dan Pengelolaan Air, Wavin Buka Pabrik Produksi Baru di Indonesia

BACA JUGA:Akan Ada Kenaikkan Usia Pensiun di Seluruh Dunia, Benarkah?

Sehingga Jumlahnya mungkin terdengar sedikit.

Namun harus diketahui  dalam sehari, Gunung Erebus menghasilkan sekitar 80 gram bintik emas.

Yang dimana  Debu-debu berharga ini diperkirakan bernilai total USD 6.000 atau setara Rp 91,3 juta.

Namun Akan tetapi, debu-debu emas ini terbawa oleh gas yang bersuhu 1.000 °C ke permukaan, kemudian mengkristal di permukaan lava yang berkerak karena pengaruh lingkungan.

BACA JUGA:Oknum Aparat di Empat Lawang Dipecat Dikarenakan Terlibat Kasus Narkoba Berulang-ulang

BACA JUGA:Jago Publik Speaking! Inilah Alasan Introvert Punya Keahlian Mempesona Ini

Tapi Kemudian, diduga partikel emas tersebut bergerak melalui udara, karena debu emas tersebut terdeteksi terbang hingga lebih dari 900 km dari gunung berapi.

Tak hanya itu Philip Kyle dari New Mexico Institute of Mining and Technology, mengungkapkan terbentuknya emas dari material yang dimuntahkan gunung berapi tersebut terbantu oleh sifat Erebus yang relatif tenang, dibandingkan dengan gunung berapi aktif lainnya.

BACA JUGA:Jago Publik Speaking! Inilah Alasan Introvert Punya Keahlian Mempesona Ini

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Shyang Hung Tah (Sepatu Adidas), Terbuka Untuk Fresh graduate Lulusan Semua Jurusan

Namun Erebus melepaskan gas secara perlahan, sehingga partikel emas punya waktu untuk perlahan terbentuk menjadi kristal, bukan letusan tak menentu yang biasa terjadi saat terjadi letusan gunung berapi.

Sehingga Ilmuwan menyebut proses letusan ini luar biasa unik sehingga tak heran ada sejumlah ahli yang berpendapat hal ini mustahil terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: