Citraland
Honda

BPIP Gelar FGD di Ambon, Bahas Penguatan Pancasila dan Moralitas Berbangsa Melalui Nilai Universal Agama

BPIP Gelar FGD di Ambon, Bahas Penguatan Pancasila dan Moralitas Berbangsa Melalui Nilai Universal Agama

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar FGD dengan tema “Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara: Etika dan Agama”, bertempat di Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, pada Jumat, 20 September 2024-BPIP-

BACA JUGA:Paskibraka di IKN Terbagi Tim Nusantara Baru dan Tim Indonesia Maju

BACA JUGA:Tutup APSI 2024, Konsul RI Tawau Ajak Belajar dari Keberhasilan Timnas Sepakbola Jepang

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar FGD dengan tema “Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara: Etika dan Agama”, bertempat di Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, pada Jumat, 20 September 2024-Dok. BPIP-

“Tanggung jawab adalah inti dari semua karakter mulia. Orang yang bertanggung jawab tidak akan melakukan korupsi atau pungli,” ujar Tamrin Amal Tomagola, sosiolog dari Universitas Indonesia

Pengaruh Digitalisasi dan Netizen

Selain pola asuh, digitalisasi juga memunculkan tantangan baru bagi etika berbangsa.

BACA JUGA:Pemenang Program Undian Kemilau Mantap Bertabur Hadiah Diumumkan Bank Mandiri Taspen

BACA JUGA:Asisten III Pemerintah Kota Lubuklinggau Gelar Hasil Lelang BMD

Moch Qasim Mathar, Guru Besar UIN Alauddin Makassar, menyoroti bahwa netizen sering kali tidak bijak dalam menggunakan media sosial, seperti menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks.

“Ini masalah netizen, bukan citizen,” jelasnya, menegaskan bahwa perilaku online sering kali mencederai nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi oleh masyarakat beragama.

Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting untuk mengatasi krisis etika yang ada, antara lain memasukkan nilai-nilai agama ke dalam undang-undang etik, pembentukan Mahkamah Etik, hingga memperkuat pendidikan agama dan karakter di semua jenjang pendidikan.

Pendidikan agama tidak hanya berfokus pada ritual, tetapi juga harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan tanggung jawab.

BACA JUGA:Kakanwil Kemenag Sumsel Apresiasi Kafilah Sumsel Peraih Juara di Porsadin Nasional 2024

BACA JUGA:RSUD Sekayu Komitmen Berikan Pelayanan Terbaik Demi Kepuasan Masyarakat Muba

Selain itu, ada dorongan kuat untuk memperkuat dialog antaragama dan lintas budaya agar agama dapat menjadi penjaga moralitas tanpa menjadi alat politik.

Melalui penguatan nilai-nilai agama dan etika, diharapkan bangsa Indonesia dapat membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih berintegritas dan bermoral tinggi, sesuai dengan nilai-nilai yang diamanatkan ol eh Pancasila dan konstitusi negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: