Bom Pager Hizbullah Ternyata Direncanakan Israel 10 Tahun, Begini Modusnya
Mantan pejabat Intelijen Israel dalam wawancara salah satu kanal berita dari jaringan televisi dan radio berbasis di Amerika.-Tangkapan Layar X @ShaykhSulaiman-
TEL AVIV, PALPRES. COM – Teror bom pager dan walkie-talkie yang menyebabkan puluhan anggota Hizbullah dan warga sipil Lebanon tewas, ternyata tak direncankaan dalam waktu singkat.
Paling tidak dibutuhkan waktu selama 10 tahun, untuk melaksanakan aksi teror meledakkan ribuan alat komunitasi genggam kelompok militan berbasis di Lebanon tersebut.
Hal ini terungkap, setelah dua orang mantan pejabat Intelijen Israel buka suara terkait teror tersebut dalam wawancara salah satu kanal berita dari jaringan televisi dan radio berbasis di Amerika.
Menurut keduanya, aksi teror bom pager dan dan walkie-talkie tersebut dilakukan oleh Badan Intelijen Mossad, atas perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
BACA JUGA:Pasca Teror Ledakan Pager, Israel Klaim Bunuh Pemimpin Hizbullah yang Jadi Buruan Nomor 1 AS
BACA JUGA:Intelijen AS: Teror Ledakan Pager ‘Hizbullah’ Direncanakan Belasan Tahun
Hizbillah beli pager dari Mossad
Saat itu, pihaknya berhasil “memenangkan” proyek pengadaan lebih dari 16.000 walkie-talkie dan 5.000 pager dari Hizbullah.
Hizbullah memilih walkie-talkie dan pager “Mossad” karena harganya bagus.
Hizbullah tak sadar, jika mereka bertransaksi membeli walkie-talkie dan pager dengan perusahaan palsu yang dikendalikan Mossad dan diberi nama sesuai dengan perusahaan asli Taiwan, Gold Apollo.
BACA JUGA:Teror Ledakan Pager, Hassan Nasrallah: Deklarasi Perang Israel terhadap Hizbullah
BACA JUGA:Respon Teror Ledakan Pager, Hizbullah Gempur Israel Utara dengan Roket
Operasi ini sudah berjalan selama lebih dari 10 tahun, sebelum ledakan walkie-talkie dan pager terjadi.
Hizbullah sengaja menggunakann walkie-talkie dan pager untuk sarana komunikasi, karena dinilai lebih aman.
Pasalnya, walkie-talkie dan pager sebagai telkonologi tingkat rendah dinilai aman dari upaya penyadapan pihak intelijen musuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: