Bukan di Tanah Arab, Kampung Unik di Jakarta Timur Ini Penduduknya Berwajah Timur Tengah, Kok Bisa?

Tempat ini tentu sangat cocok untuk berdakwah, pikir orang-orang Arab disana kala itu.

Dengan pertimbangan yang matang, mereka pun akhirnya memutuskan untuk tinggal di kampung Condet.

BACA JUGA:Balas Serangan Israel, Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Bandara Ben Gurion

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Malam Tahun Baru 2025 di Seluruh Indonesia, Cek Wilayah Mana Saja yang Hujan

Di zaman itu, ada salah satu habib yang begitu terkenal dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat, yakni Habib Muchsin bin Muhammad Alatas.

Habib Muchsin datang dengan tujuan menyebarkan agama Islam bersama dengan habib lainnya dari Timur Tengah.

Beliau sudah meninggal dunia di kampung unik ini tahun 1938 dan zaman itu, warga Jakarta Timur sering meminta bantuan ke Habib Muchsin berkaitan dengan kesehatan dan wejangan nilai-nilai kehidupan.

Perkawinan silang antara warga turunan Arab pendatang dengan warga pribumi betawi yang membuat warga turunan Arab disana semakin berkembang.

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Gelar Khitanan Massal untuk 350 Anak, Berbagi Kebahagiaan di Libur Sekolah

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Malam Tahun Baru 2025 di Seluruh Indonesia, Cek Wilayah Mana Saja yang Hujan

Dari Jurnal Al Azhar Indonesia seri Humaniora Tahun 2018, masyarakat keturunan Arab di Batavia atau Jakarta telah berasimilasi dan berakulturasi dengan budaya masyarakat setempat.

Akhirnya, lahirlah budaya Betawi yang bernuansa Islami seperti contohnya kesenian gambus, yang kini telah melahirkan anak musik yakni marawis.

Seni rebana dan tari zapin pun mulai muncul karena akulturasi budaya ini.

Orang Timur Tengah termasuk Habib Muchsin mempunyai keterkaitan dengan Yayasan Al Hawi, adanya kompleks makam Al-Hawi menjadi bukti adanya keturunan Arab di wilayah Cililitan, Jakarta Timur ini.

BACA JUGA:Nikita Willy juga Jadi Korban Komika Fico Fachriza, Transfer Uang Hingga Rp28 Juta

Sumber: