Citraland
Honda

PLTMH 12 Kilowatt di Desa Energi Berdikari Rantau Dedap Terangi 44 Rumah Warga dan Fasilitas Umum

PLTMH 12 Kilowatt di Desa Energi Berdikari Rantau Dedap Terangi 44 Rumah Warga dan Fasilitas Umum

PLTMH 12 Kilowatt di Desa Energi Berdikari Rantau Dedap Terangi 44 Rumah Warga dan Fasilitas Umum--Kilang Pertamina Plaju

Hal itu atas kepedulian Pertamina yang telah hadir mengoptimalisasi potensi alam di kampungnya untuk memperluas akses listrik warganya.

“Kami berkali-kali mengucapkan terima kasih, kepedulian Pertamina dalam menghadirkan listrik di dusun ini, sangat bermanfaat bagi warga kami, terutama bagi yang sama sekali belum teraliri listrik, kini rumahnya sudah terang,” ungkap Markun.

Markun mengungkapkan harapannya bahwa dengan infrastruktur PLTMH yang lebih baik, masyarakat dusun dapat mengakses peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. 

BACA JUGA:67 Tahun Pertamina, Kilang Pertamina Plaju Tingkatkan Produksi BBM untuk Wujudkan Swasembada Energi

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Produksi Biosolar B35, Penuhi Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan untuk Kendaraan Diesel

“Bagi kami, listrik tak hanya soal penerangan, tapi juga jembatan menuju peningkatan kualitas hidup, menerangi harapan masyarakat,” jelasnya.

Hal senada diungkap oleh Azhari, warga setempat yang bertugas sebagai operator PLTMH. 

Menurutnya, kehadiran listrik memungkinkan anak-anaknya untuk mengulang pelajaran sekolah, atau pekerjaan rumah dengan lebih tenang, sehingga tak ketinggalan pelajaran.

Sementara, Saibat, tetua masyarakat setempat, mengatakan masjid di kampung Sumber Rezeki di atas bukit, dimana dia menjadi pengurusnya, kini telah bisa menggunakan pengeras suara untuk mengumandangkan azan. 

BACA JUGA:Inovasi CIP Pekerja Kilang Pertamina Plaju Ciptakan Value Creation Setara Rp2,9 Triliun

BACA JUGA:Dalam 4 Tahun Kilang Pertamina Plaju Berhasil Reduksi Emisi 964 Ribu Ton Karbon

Usai peresmian, ia bergegas pulang menyiapkan salat Jumat.

PLTMH ini dioperasikan oleh tiga warga yang bertugas secara bergiliran untuk melakukan pengecekan berkala serta perbaikan. 

Adapun warga yang menerima aliran listrik, hanya diminta membayar Rp150.000 per tahunnya untuk kebutuhan perawatan. 

“Masih akan kita sepakati bersama-sama,” kata Markun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: