12 Lokasi yang Pernah disinggahi Serunting Sakti Alias Si Pahit Lidah
Asal Usul Puyang Serunting Sakti Alias Si Pahit Lidah--doc palpres.com
BACA JUGA: 3 Alat Musik Khas Sumatera Selatan yang Perlu Kamu Tahu
Di dalam cerita, lanjut Akat Yakin, Puyang Serunting Sakti dan Puyang Penjalang berkeinginan menyatukan Batang Hari Sembilan. Namun saat perjalanan di perbatasan Palembang dan Lampung, Serunting Sakti meninggal dunia dan dipulangkan ke Pelang Kenidai.
3. Danau Ranau, OKU
Danau Ranau berjarak kira2 342 km dari kota palembang, 130 km dari kota Baturaja dimana keindahan Danau Ranau tak terbantahkan lagi.
Namun, letaknya yang jauh dari pusat kota, Palembang, membuat objek wisata ini ibarat “misteri”. Keindahannya tersaput kabut. Oleh karena itu, meskipun indah, wisatawan yang berkunjung ke sini masih bisa dihitung dengan jari.
Sama seperti awal terbentuknya danau itu yang dilingkungi misteri. Kendati secara ilmiah terbentuk melalui sebuah proses alam, masyarakat setempat percaya ada misteri yang melatarbelakangi terciptanya danau ini.
BACA JUGA:Ada Pulau di Tengah Danau Objek Wisata Danau Aur Bisa Jadi Tujuan Libur Akhir Tahun
Mencapai lokasi ini, selain dari Palembang, juga bisa dijangkau dari Provinsi Lampung. Danau Ranau merupakan danau terbesar dan terindah di Sumatera Selatan yang terletak di Kecamatan Banding Agung, Kabupaten OKU Selatan (dahulu masuk dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu).
Berjarak sekitar 342 kilometer (km) dari Kota Palembang, 130 km dari Kota Baturaja, dan 50 km dari Muara Dua, ibu kota OKU Selatan, dengan jarak tempuh dengan mobil sekitar tujuh jam dari Kota Palembang. Sementara itu, dari Bandar Lampung, danau ini bisa ditempuh melalui Bukit Kemuning dan Liwa.
Konon kabarnya hidup seorang yang sangat sakti yaitu Si Pahit Lidah, karena saking lidahnya pahit dapat mengkutuk orang, binatang, atau benda apapun menjadi batu.
Hal ini dipercaya karena adanya situs peninggalan zaman dahulu kala yaitu BATU KEBAYAN (candi sepasang pengantin) yang puing-puingnya masih tersisa di dekat Desa Jepara, kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah, kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Kelestarian Sempadan Danau Ranau Mendesak
Dan konon dipercaya banyaknya situs (arca atau patung) di daerah Ranau seperti: Batu Lesung, di Subik dan sebagainya adalah akibat sumpah dari Si Pahit Lidah.
Batu Kebayan (Batu sepasang Pengantin) konon kabarnya pula, ada seorang yang sangat sakti dari daerah lain yaitu Si Mata Empat, yang ingin menguji kesaktian Si Pahit Lidah.
Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat adalah dua jawara gagah berani yang menjadi legenda terkenal bagi masyarakat Banding Agung. Mereka amat disegani lawan-lawannya. Baik si Pahit Lidah maupun si Mata Empat, keduanya merasa paling hebat di antara keduanya.
Si Mata Empat pun menjadi geram dan rasanya ingin segera menghajar si Pahit Lidah. Dia mengetahui kelemahan dari si Serunting yaitu tidak kebal dengan batang Bambu Kuning yang telah jadi jemuran (dalam bahasa daerah setempat disebut ” BembanAur Kuning"). Namun niatnya tersebut diurungkan karena kalau berkelahi secara langsung tentu dia akan kalah dengan kutukan lidahnya yang pahit itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
