Banner Honda PCX

Cegah Dekadensi Moral di Kalangan Pelajar dan Pemuda, Satuan Intelkam Polres Lubuklinggau Gelar FGD

Cegah Dekadensi Moral di Kalangan Pelajar dan Pemuda, Satuan Intelkam Polres Lubuklinggau Gelar FGD

Cegah Dekadensi Moral di Kalangan Pelajar dan Pemuda, Satuan Intelkam Polres Lubuklinggau Gelar FGD--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Satuan Intelkam Polres Kota Lubuk Linggau, Polda Sumsel menggelar Forum Group Discusion (FGD) dalam rangka mencegah dekadensi moral di kalangan pemuda dan pelajar.

Kegiatan ini di gelar di aula Vihara Mega Sakti, Klenteng Wie Teng Bio, Kelurahan Taba Koji, Kecamatan Lubuk Linggau Timur 1, Kota Lubuk Linggau, Jumat, 3 Oktober 2025.

Adapun tema yang diangkat adalah “Bersama Kita Mencegah Penyalahgunaan Narkoba, Balap Liar, dan Tawuran Antar Pelajar di Kota Lubuklinggau”. 

Tampak hadir sebagai narasumber Kepala BNN Kota Lubuk Linggau, AKBP Himawan Bagus Riady, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Lubuk Linggau, Kunti Maharani dan perwakilan Dinas Pendidikan, Fatur.

BACA JUGA:Gempa Magnitudo 5.7 Guncang Nabire Papua, Tak Berpotensi Tsunami

Hadir pula Kasat Lantas Polres Lubuk Linggau, AKP Desi Azhari, Kasat Intelkam, Iptu Khamdan, FKUB, perwakilan OSIS, LKS, OKP Mahasiswa HMI, PMII, Mapanca, hingga BEM se-Kota Lubuklinggau. 

Dalam paparannya, Kepala BNN Kota Lubuk Linggau, AKBP Himawan Bagus Riady menegaskan, bahaya latin narkoba tidak hanya merugikan diri sendiri atau keluarga, tapi dapat mengganggu cita- cita besar menuju Indonesia Emas di tahun 2045.

Dijelaskannya, salah satu elemen penting mewujudkan Indonesia Emas adalah memiliki generasi muda yang sehat secara jasmani dan rohani, produktif serta menjauhkan diri dari narkoba.

Menurut AKBP Himawan Bagus Riady, bonus demografi dapat menjadi keuntungan besar bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masa keemasan, tapi semua itu akan sia-sia generasi mudanya ketergantungan narkoba.

Sementara itu, Kepala Dinas P3 APM, Kunti Maharani mengungkapkan, bahwa kenakalan remaja merupakan bentuk penyimpangan sosial yang dipicu oleh dua faktor utama: internal dan eksternal.

Faktor internal: krisis identitas serta lemahnya kontrol diri yang membuat remaja sulit menemukan jati diri dan rentan mengambil jalan yang salah.

Sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan keluarga yang kurang harmonis, pergaulan negatif, serta lingkungan sekolah dan masyarakat yang tidak mendukung perkembangan remaja.

Selain pemaparan materi dari 3 narasumber, kegiatan FGD ini juga dilakukan dialog antara pemateri dan peserta.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: