IDEAS Soroti MBG: Tata Kelola Harus Dibenahi Segera!
Agung Pardini, Peneliti Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS)-Ist-
JAKARTA, PALPRES.COM – Pembenahan tata kelola pada Makan Bergizi Gratis (MBG) hendaknya segera dilakukan oleh pihak berwenang, ketimbang menghentikan program tersebut.
Sebab tujuan dasar dari program MBG tersebut tidak hanya untuk faktor meningkatkan kualitas generasi muda di masa datang, tapi juga diharapkan mampu mendorong pergerakan ekonomi di tingkat bawah.
Demikian pernyataan Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), sebagaimana diterima redaksi palpres.com.
Motif Bisnis
BACA JUGA:Sekda Edward Candra Raih Gelar Doktor, Tekankan Kolaborasi dan Ilmu Terapan untuk Kemajuan Sumsel
BACA JUGA:Pemprov Sumsel dan BPIP Kolaborasi Wujudkan Pendidikan Berkarakter Pancasila di Sekolah
Peneliti IDEAS, Agung Pardini menyatakan sulit rasanya menghilangkan motif bisnis yang sudah terlanjur melekat pada pelaksanaan teknis MBG di lapangan.
“Memang sisi bisnisnya inilah yang justru diharapkan bisa menciptakan perputaran ekonomi di banyak titik.
Ribuan bahkan mungkin jutaan orang akan terlibat mulai dari suplai, produksi, hingga distribusi MBG setiap harinya.
Mungkin ini adalah efek ganda atau benefit lanjutan yang diharapkan oleh pemerintah dengan menggelontorkan triliunan rupiah setiap bulannya,” kata Agung.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Siap jadi Penengah Suporter dan Manajemen Demi Selamatkan SFC Dari Degradasi
BACA JUGA:Cuma Punya Budget Sejutaan? Ini 5 Hal Penting Sebelum Beli HP Biar Gak Nyesel!
Ia menduga, mekanisme MBG yang tidak simpel, memang sengaja didesain untuk bisa menciptakan banyak pemain dalam ekonomi MBG.
“Dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat, maka perekonomian di tingkat bawah akan ikut menggeliat,” ujarnya.
Keterlibatan Berbagai Elemen
Namun, Agung menekankan bahwa keterlibatan dari berbagai elemen, termasuk para ahli gizi, tentu sangat dibutuhkan dalam mensukseskan program MBG ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
