Antisipasi Gejolak Kenaikan Harga BBM, Polda Sumsel Bakal Lakukan Pengawasan

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) bakal melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Sumsel.

Hal ini dilakukan dalam upaya pencegahan terhadap aksi penimbunan BBM di wilayah Sumsel yang mana harga BBM akan mengalami kenaikan di seluruh Indonesia, termasuk Sumsel.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Drs Toni Harmanto MH mengatakan, bahwa dalam upaya itu pihaknya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) siap untuk mengantisipasi penimbunan jelang kenaikan harga BBM.

"Kita akan menerjunkan personel untuk melakukan patroli rutin, dalam pengawasan peredaran BBM di Sumsel. 

BACA JUGA:Ini Kondisi SPBU Lubuklinggau Pasca Pengumuman Kenaikan Harga BBM

Personel kita akan melakukan patroli di beberapa POM Bensin," ujarnya, Sabtu, 3 Oktober 2022.

Selain itu lanjut dia mengatakan, pihaknya juga akan melakukan antisipasi terhadap masyarakat yang akan melakukan demokrasi, terkait kenaikan BBM yang bakal diterapkan.

"Kita harapkan dengan upaya kita lakukan mendapatkan respon yang sangat baik, sehingga baik penimbunan maupun demo terkait kenaikan BBM tidak terjadi di wilayah kita," tutupnya.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) gelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama ormas, buruh, mahasiswa, pelajar, komunitas ojol, PHRI, dan APKLI.

BACA JUGA:Polda Sumsel Bahas Permasalahan Harga BBM

Hal ini guna dalam upaya mengendalikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, dan kegiatan ini digelar di lantai 7 gedung utama Presisi Mapolda Sumsel.

Dirinya menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut guna menyamakan persepsi dalam upaya mengendalikan harga BBM di Indonesia. 

“Ini merupakan isu yang sangat bagus untuk dibahas, agar kita bisa menyamakan persepsi. Sehingga topik ini bisa diterima dan dimengerti," ujar Kapolda Sumsel, Irjen Pol Drs Toni Harmanto MH, Sabtu 3 September 2022.

Sehingga ini perlu disampaikan kepada masyarakat, sehingga bisa dimengerti dan dipahami oleh masyarakat secara luas. 

Sumber: palpres.com