Honda

17 Juta Peserta Terima Manfaat Program Prakerja, UNESCO Kaji Lewat Konferensi Internasional

17 Juta Peserta Terima Manfaat Program Prakerja, UNESCO Kaji Lewat Konferensi Internasional

Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari saat konfernsi pers terkait dengan penyelenggaraan konferensi internasional di Bali.-Foto: Humas Prakerja for Palpres-

JAKARTA, PALPRES.COM - UNESCO melalui The UNESCO Institute for Lifelong Learning akan mengkaji sistem Program Kartu Prakerja melalui konferensi internasional di Bali pada 3-6 Juli 2023.

Hal ini dikarenakan sistem Program Kartu Prakerja ini sudah berhasil memberikan manfaat kepada 17 juta peserta.

Konferensi Internasional ini hasil kerjasama dengan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melalui Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.

Konferensi internasional merupakan bagian dari agenda global terkait tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

BACA JUGA:FAKTA! Perempuan dan Anak Muda Banyak Gabung Peserta Prakerja 2023

“Program Kartu Prakerja terbukti mendapat perhatian dunia karena kiprahnya selama ini yang berhasil memberi manfaat kepada sekitar 17 juta rakyat Indonesia. Terutama terkait fungsinya yang memberikan kesempatan masyarakat untuk mengembangkan diri,” terang Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari, dalam keterangan pers yang diterima palpres.com, Selasa, 20 Juni 2023.

Denni menjelaskan, beasiswa pelatihan dari hasil program Kartu Prakerja merupakan program nyata yang disediakan pemerintah untuk memperkecil gap antara kebutuhan tenaga kerja dengan ketersediaannya.

Dengan mengikuti pelatihan, angkatan kerja Indonesia memiliki peluang yang lebih banyak.

Oleh karena itu, Prakerja hadir di tengah disrupsi digital memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga Indonesia, dari Sabang sampai Merauke untuk mendapatkan pelatihan berkualitas.

BACA JUGA:Duhai Peserta Prakerja, 9 Daerah Ini Ada Coworking Space, Buruan Manfaatin

“Dengan perkembangan teknologi digital dan kerja sama berbagai pihak terutama swasta, Prakerja membuktikan bahwa sebagian besar peserta kita adalah dari desa,” kata Denni.

Isu pembelajaran sepanjang hayat atau lifelong learning, lanjut Denni, sudah menjadi isu global yang digaungkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa.

Dari 17 pilar SDGs, pilar pendidikan berkualitas adalah hal utama yang didorong Prakerja melalui kerja sama dengan UNESCO.

“Rentang lifelong learning itu adalah rentang terpanjang dalam hidup manusia,” kata Denni.

BACA JUGA:Belum Terima Manfaat Kartu Prakerja, Aparat Desa di Banyumas Ikut Pelatihan Prakerja

Senada dengan Denni, Pelaksana Bidang Pendidikan UNESCO Jakarta Zakki Gunawan menekankan pentingnya peran berbagai pihak untuk menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi setiap warga negara.

“UNESCO sendiri selalu mendorong pembelajaran itu dilakukan juga oleh usia dewasa,” ujarnya.

Zakki menambahkan Prakerja adalah contoh program yang bersifat comprehensive training ecosystem atau ekosistem pelatihan yang lengkap.

Hal itu terkait keterlibatan berbagai pihak dalam pelaksanaan programnya, mulai dari penyelenggara yang melibatkan multipihak hingga pesertanya.

BACA JUGA:NSPC Kamboja Tertarik dengan Program Kartu Prakerja, Inspirasi dalam Reformasi Sistem Perlindungan Sosial

“Mereka diakomodir dari berbagai latar belakang makanya inklusif,” kata Zakki.

Sementara itu, UNESCO lewat Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning David Atchoarena pada Februari lalu menyebut Prakerja sebagai ‘game changer’.

Oleh karena itu, Prakerja yang diampu Kemenko Perekonomian mengambil inisiatif untuk terus berperan aktif dalam diskusi tentang lifelong learning, termasuk mempromosikannya.

Konferensi internasional Prakerja bersama UIL akan berlangsung di Bali pada 3-6 Juli 2023 bertajuk ‘Inclusive Lifelong Learning Conference’.

BACA JUGA:Moeldoko Sebut Perubahan Skema Kartu Prakerja Ibarat Strategi Perang, Berhitung dengan Risiko

Konferensi ini merupakan lanjutan dari CONFINTEA VII yang berlangsung di Marrakesh, Maroko pada 2022 lalu.

Ketika itu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto hadir dalam sesi “Adult Learning & Education” memaparkan program Kartu Prakerja di hadapan lebih dari 70 negara.

Konferensi ILLC di Bali ini bertujuan untuk menciptakan platform pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif sesuai dengan rekomendasi yang dihasilkan dalam Marrakech Framework for Action (MFA).

Nantinya diharapkan akan tertuang dalam deklarasi Bali sebagai komitmen bersama untuk mendorong lifelong learning.

BACA JUGA:Kartu Prakerja Diakui Internasional, UNESCO Menilai Game Changer Bagi Pembelajaran Orang Dewasa

Denni menjelaskan sejauh ini sudah 28 negara yang mengonfirmasi kehadirannya di konferensi yang akan dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto itu.

Beberapa menteri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Maroko menyatakan minat yang besar untuk hadir.

“Salah satu menteri yang sudah konfirmasi kehadirannya adalah Menteri Pendidikan Ekuador (Maria Brown Perez),” pungkas Denni.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: