Lingkaran Setan Weekday dan Weekend, Ini Kata Ustad Habib Ja’far
![Lingkaran Setan Weekday dan Weekend, Ini Kata Ustad Habib Ja’far](https://palpres.disway.id/upload/0bd82441065a2cd23952cb0bd287e7a6.jpg)
Habib Husein Ja’far Al Hadar -YouTube Jeda Nulis-
JAKARTA, PALPRES.COM - Banyak istilah Bahasa Inggris yang sudah akrab di telinga orang Indonesia, dua diantaranya adalah weekday dan weekend.
Ustad Habib Husein Ja’far Al Hadar atau akrab disapa Habib Ja'far melalui chanel Jeda Nulis di YouTube menyebutkan bahwa weekday, adalah hari-hari dimana setiap orang bekerja yaitu Senin sampai Jumat.
Sedangkan weekend merupakan hari-hari yang umumnya orang berlibur dari pekerjaannya.
Mereka bisa libur kemana saja, bahkan di rumah pun mereka bisa berlibur atau justru pergi ke tempat wisata yaitu hari Sabtu dan Minggu.
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Alokasi September-Oktober 2023 Sudah Dimulai, Cek Status Anda Sekarang
BACA JUGA:MPV Ini Bisa Jadi Pilihanmu, Irit BBM dan Cocok untuk Keluarga Besar
Menurut Habib Ja’far, ini adalah suatu budaya yang identik dengan revolusi industri pada abad 18 dan 19, di mana banyak buruh yang kemudian menyebabkan mereka lima hari bekerja dan dua hari berlibur.
Hal itu disebakan pabrik-pabrik tumbuh begitu pesat di era revolusi Industri, baik di Inggris maupun Prancis, kemudian mempengaruhi seluruh dunia.
Kemudian, apa masalahnya pada tradisi weekend dan weekday ini?
Masalahnya adalah ketika libur kita mikirin kerja dan ketika kerja kita berharap libur.
BACA JUGA: BLT BPNT dan PKH Cair ke KPM 81 Daerah Ini, Kamu Juga Termasuk?
BACA JUGA:Mobil Keluarga Sejuta Umat Ini Favorit di Indonesia, Teknologinya Terkini, Harganya Pun Bersaing
Atau ketika orang libur terus lantaran misalnya menganggur atau dalam waktu yang lama mereka harus libur lantaran cuti dan lain sebagainya, maka mereka rindu kerja.
Sebaliknya ketika kerja terus lantaran lembur atau ada proyek, mereka malah rindu libur.
Ini anomali-anomali yang sering terjadi pada manusia modern, khususnya setelah revolusi industri.
Contoh yang lain, selama weekday mereka mengumpulkan uang buat liburan di weekend dengan bekerja, dan saat weekend mereka menghambur-hamburkan semua uangnya untuk bekerja lagi.
BACA JUGA:6 Tempat Makan Pempek Panggang Paling Enak Sejagat Raya Kota Palembang, Harga Mulai Dari Seribuan!
BACA JUGA:MPV Mini, Suzuki Karimun Wagon R, Laris Manis dan Harganya Murah
Terus begitu, dan menjadi lingkaran setan.
Akhirnya hidup antara liburan dan kerja.
Sehingga minim makna dalam hidup, karena fokus kita hanya itu.
Apakah dalam Islam liburan itu sesuatu yang diperkenankan?
BACA JUGA:Siapkan KK dan KTP! Kemensos Bagikan 3 BLT Ini Mulai Senin Depan, Jangan Lewatkan Ya
BACA JUGA:Mau Dapat Rp6.000.000? 4 BLT Cair Oktober Ini, Pengajuannya Bisa via HP
Karena kalau kerja kan sesuatu yang jelas.
Bahkan kata nabi, lanjut Habib, siapa yang bekerja untuk keluarganya atau menghidupi dirinya dari rendahnya mengemis, maka dia sedang jihad fisabillah atau jihad di jalan Allah.
Jihad fisabillah merupakan salah satu ibadah termulia dalam Islam.
Liburan adalah sesuatu yang diperkenankan dalam Islam.
BACA JUGA: Jadwal Cair Bansos PKH Tahap 4 dan BPNT Tahap 5 Sudah Keluar, Cek Siapa Saja yang Dapat di Link Ini
BACA JUGA:Kasus Mafia Pengaturan Skor Pertandingan di Liga 2, Ini 5 Fakta Terbarunya!
Ada banyak sekali ayat Al-qur’an yang secara tidak langsung tafsirannya berbicara tentang liburan, yakni ayat-ayat yang meminta kita untuk berjalan di muka buminya Allah SWT.
Seperti yang dikatakan Allah SWT melalui Al-qur’an surat Al Muluk ayat 15, yaitu untuk kemudian mencari rezeki dengan bekerja atau apapun kegiatan yang kita lakukan untuk mencari rezeki.
Maka itu juga adalah liburan.
Menurut Syaidina Ali bin Abi Thalib, bekerja adalah rekreasiku dan rekreasiku adalah dengan bekerja.
BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 4 dan BPNT Tahap 5 Cair Oktober, Cek Kartu KKS Anda
BACA JUGA:Manfaat Bersihkan Daerah Kewanitaan dengan Daun Sirih, Begini Langkah-langkahnya
Dalam Al-qur’an surat Al Ankabut ayat ke-20, Allah SWT mengatakan pentingnya liburan dengan menjelajahi bumi Allah SWT untuk merenungkan keagungan ciptaan Nya.
Selain itu, dengan kita berlibur kita merenungkan suatu keadaan, di mana betapa buruknya orang-orang yang mendustakan perintah dan larangan Allah SWT.
Sehingga dari situ kita mendapatkan sebuah hikmah bahwa kalau mau hidup itu liburan seterusnya, maka hiduplah di jalan Allah SWT.
Hal itulah merupakan kesejahteraan sejati.
BACA JUGA:Suku Nias Suku Terkuat di Sumatera yang Bikin Belanda Kewalahan, Ternyata Tradisi Ini Rahasianya?
BACA JUGA:Masih Nganggur? Yuk Coba Amalkan 5 Doa Ini Agar Cepat Dapat Pekerjaan
Bila kita belum menemukan ibadah kepada Allah SWT, maka kita melihat betapa tersiksanya orang yang menuntaskan nikmat Allah SWT.
Oleh karenanya kita harusnya menggali ibadah kepada Allah SWT. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: