Honda

Bansos Beras 10 Kg Dihentikan Sementara, Kok Bisa? Ternyata Ini Penyebabnya

Bansos Beras 10 Kg Dihentikan Sementara, Kok Bisa? Ternyata Ini Penyebabnya

Penyerahan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CBP) untuk masyarakat penerima manfaat berlangsung di Gudang Bulog Sendangsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 30 Januari 2024.-IG/@jokowi-Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

JAKARTA, PALPRES.COM – Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan akan tetap melakukan penyaluran bantuan sosial (bansos) beras sebanyak 10 kg kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Penyaluran ini akan terus berlanjut hingga bulan Juni 2024.

Menurut Jokowi, jika APBN memungkinkan, maka program bansos berupa bantuan beras 10 Kg ini akan berpeluang untuk terus dilanjutkan setelah bulan Juni nanti.

Di beberapa daerah di Indonesia, bantuan beras 10 Kg ini sudah mulai disalurkan kepada warga yang berhak menerima.

BACA JUGA:SAH, Presiden Jokowi Teken Keppres, Pemilu 14 Februari Hari Libur Nasional Pemilu 14 Februari

BACA JUGA:JANGAN KAGET, Pencairan BPNT Tahap 1 Lewat PT Pos Sebelum Pilpres 2024, KPM Hanya Terima Rp200 Ribu

Mereka mendapatkan bantuan beras ini di kantor pos terdekat di wilayah masing-masing.

Sayangnya, penyaluran bantuan sosial beras ini terpaksa harus dihentikan sementara waktu.

Tapi penghentian ini bukan karena adanya data penerima yang tidak valid ataupun karena kekurangan stok persediaan beras. 

Lantas, kenapa program bantuan beras ini diberhentikan sementara?

BACA JUGA:UPDATE TERBARU! Pencairan PKH dan BPNT Tahap 1 Lewat Pos Sudah SP2D, Cair Tanggal Berapa Ya?

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni dan Mantan Gubernur Sumsel Syarial Oesman Sepakat Ciptakan Pilpres Damai 2024

Berikut ini penjelasan dari Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

Beliau menjelaskan jika penghentian sementara penyaluran bantuan beras 10 Kg ini karena bertepatan dengan masa Pemilu 2024.

Sementara mengenai data penerima bantuan, pihaknya masih terus melakukan pemutakhiran data.

"Terkait data, hanya perlu pemutakhiran data saja. Verifikasi dan validasi data akan dilakukan untuk yang tidak cocok.

BACA JUGA:Jalankan Ibadah Sunnah Persiapan Jelang Ramadan 2024, Ini Kata Ustaz Adi Hidayat

BACA JUGA:Lash Lift Metode Melentikkan Bulu Mata Tanpa Tambahan Bulu Mata Palsu, Tampil Lebih Alami

Tidak ada dispute karena verifikasi data, penyaluran bantuan beras jalan terus," ujar Arief dikutip Selasa 6 Februari 2024.

Namun lebih lanjut dikatakannya, memang ada penghentian sementara penyaluran bantuan beras 10 Kg ini.

Dikarenakan bertepatan dengan pemilu 2024.

Hal ini dilakukan guna menghormati dan membantu kelancaran proses pemilu.

BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Dorong Perluasan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja

BACA JUGA:2 Kegiatan Terlaksana di Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Berikan Apresiasi Dukungan ICRAF Dukung Pembangunan

"Tapi, mulai tanggal 8 sampai 14 Februari akan berhenti sementara untuk menghormati Pemilu," lanjut Arief.

Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi telah meluncurkan program bantuan sosial berupa bantuan beras 10 kg.

Bantuan beras 10 Kg ini disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima sejak bulan Maret 2023 silam.

Penyaluran bantuan beras 10 Kg ini ditujukan agar bisa menahan efek domino dari lonjakan harga beras yang terus terjadi di Indonesia sejak medio Agustus 2022 lampau.

BACA JUGA:Amalkan Zikir Ini Setiap Hari, Dijamin Mendatangkan Rezeki Berlimpah

BACA JUGA:Laporan Triwulan IV 2023, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen

Menurut data yang ada, pada tahun 2023 bantuan beras 10 Kg ini diberikan sebanyak 2 tahap, yaitu tahap pertama untuk periode Maret-Mei 2023 dan tahap kedua pada September-Desember 2023.

Sementar di tahun 2024 ini, penyaluran tahap pertama telah dimulai.

Yang mana penyaluran ini akan menyasar penerima yang mencapai angka 22.004.077 KPM.

Pemberian bantuan pangan ini diklaim efektif mampu mengendalikan inflasi nasional dan laju kenaikan harga beras di pasaran.

BACA JUGA:Bekas Koreng Langsung Hilang Seketika, Cukup Gunakan Cara Ampuh Ini, Dijamin Kulit Kembali Mulus

BACA JUGA:Terbukti, Awal Tahun 2024, Inflasi Sumsel Bisa Dikendalikan Lewat Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak

Lebih lanjut Arief menerangkan, jika program bantuan pangan ini merupakan salah satu pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sesuai amanat Peraturan Presiden No 125/2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.

"Pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras tujuannya untuk membantu saudara-saudara kita yang di terbawah.

Penyaluran ini sekaligus menjaga tingkat inflasi volatile karena beras berkontribusi lebih dari 0,5% terhadap inflasi nasional saat ini.

Jadi bantuan pangan beras ini adalah salah satu intervensi pemerintah dalam meredam inflasi," terangnya.

BACA JUGA:3 Fakta Menarik Film ‘The Marvels’, Petualangan Kosmis 3 Superhero Baru di MCU

BACA JUGA:Unik! Turut Hadirkan Suara Sang Nenek, Ini Lirik Lagu Bloodline’ Milik Ariana Grande

Menyinggung tentang data penerima bantuan beras, dirinya mengatakan, harus selalu ada pemutakhiran yang memang akan terus dilakukan.

"Untuk data KPM pasti akan selalu ada pemutakhiran.

Kalau datanya tidak di-update malah salah dong.

Sama seperti stok beras, itu berubah naik dan turun," jelas Arief.

BACA JUGA:9 Startup Terbaik NextDev Tahun ke-9 Masuk Tahap Inkubasi NextDev Academy

BACA JUGA:Jadwal Sholat Kota Palembang Beserta Niatnya, Hari Ini Rabu 07 Februari 2024

Seperti diketahui bersama, penyaluran bantuan beras 10 Kg ini belum sepenuhnya tersalurkan kepada sekitar 22 juta KPM.

Pasalnya masih ada verifikasi data penerima manfaat yang belum 100% dilakukan.*

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: