Banner Honda PCX

Kisah Sukses ‘Bali Nature’, UMKM yang Go Internasional Setelah Mendapat Sentuhan Pemberdayaan BRI

Kisah Sukses ‘Bali Nature’, UMKM yang Go Internasional Setelah Mendapat Sentuhan Pemberdayaan BRI

Bali Nature, brand perawatan tubuh berbahan alami asal Bali, terus mengembangkan usahanya hingga ke pasar internasional. -BRI-

JAKARTA, PALPRES.COM - Bali Nature, brand perawatan tubuh berbahan alami asal Bali, terus mengembangkan usahanya hingga ke pasar internasional. 

Berawal dari produksi skala kecil dengan metode tradisional, kini Bali Nature telah mengekspor produknya ke Dubai, Hong Kong, hingga Australia. 

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan pemberdayaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) yang membantu Bali Nature dalam meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas jangkauan pasar.

Pendiri Bali Nature Ni Putu Ayu Karina Dewi menuturkan, bahwa alasan dia merintis bisnis ini lantaran kecintaannya terhadap alam Bali serta tingginya permintaan wisatawan akan produk perawatan tubuh berbahan alami khas Pulau Dewata.

BACA JUGA:Super App BRImo Jadi Andalan, Digunakan 40 Juta User, Catat Transaksi Rp1.599 Triliun dalam 3 Bulan

BACA JUGA:Serius Pangan Nusantara, UMKM Kopi yang Bertumbuh hingga Go Global Berkat Pemberdayaan BRI

“Kami melihat banyak wisatawan mencari produk perawatan tubuh berbahan alami khas Bali. 

Dari sana, kami mulai dengan dua produk utama, yaitu minyak pijat (massage oil) dan garam mandi (bath salt),” ujar Karina.

Dengan omzet yang kini mencapai ratusan juta per bulan dan produknya telah tersebar di berbagai sentra oleh-oleh serta supermarket di Bali, 

Karina menyebut perjalanan usaha Bali Nature tidaklah mudah. 

BACA JUGA:BRI Dorong UMKM Minuman Herbal Kian Percaya Diri Garap Pasar Internasional

BACA JUGA:Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun hingga Akhir Maret 2025

Ekspor Produk ke Dubai

Pada tahun 2022, usaha lokal asal Bali ini berhasil mengekspor 300 unit produk body butter ke Dubai serta mengirimkan produknya dalam jumlah kecil ke Hong Kong dan Australia. 

Regulasi yang ketat di setiap negara hingga faktor logistik nyatanya menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga kualitas produk selama pengiriman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait