Usai Fabrikasi, PHE ONWJ Lepas Anjungan OOA ke Pesisir Laut Jawa
PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton, dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, milik PT Meitech Eka Bintan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.-Istimewa-
BINTAN, PALPRES.COM– PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java atau PHE ONWJ memulai babak baru dalam menjaga ketahanan energi nasional.
PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton, dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, milik PT Meitech Eka Bintan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Sebelumnya, struktur jacket anjungan seberat 200 metrik ton sudah dikirim terlebih dulu dari lokasi yang sama.
Kedua struktur Anjungan OOA ini akan dirakit dan dihubungkan melalui pipa penyalur bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 14 km ke fasilitas Onshore Processing Facility (OPF) Balongan, Indramayu.
BACA JUGA:Jalankan Program CSR di Bidang Lingkungan, PHE ONWJ Raih Anugerah Jakarta Utara
BACA JUGA:PHE ONWJ Tuntaskan Proyek Pembangunan dan Peremajaan Jalur Pipa Bawah Laut
Pipa penyalur bawah laut ini pada kedalaman 2 meter (TOP) di bawah seabed, sesuai regulasi Pemerintah Indonesia.
Anjungan OOA merupakan bagian dari proyek pengembangan lapangan minyak dan gas OO-OX yang dikelola PHE ONWJ, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi migas nasional.
Selain pembangunan Anjungan OOA, proyek ini juga akan melakukan pemboran 4 (empat) sumur pengembangan, yaitu OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4.
Melalui upaya ini, Lapangan OO-OX diestimasi mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD), dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD) ketika mulai berproduksi pada kuartal pertama 2026.
BACA JUGA:PHE ONWJ dan PertaLife Perkuat Literasi Keuangan Mitra Binaan dan UMKM
BACA JUGA:PHE ONWJ Perpanjang Pasokan Gas untuk Refinery Unit VI Balongan
"Keberadaan Anjungan OOA diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi Lapangan OO-OX yang dikelola PHE ONWJ.
Peningkatan produksi ini sejalan dengan visi Perusahaan untuk mensukseskan swasembada energi sesuai Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia," ujar Awang Lazuardi, Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
