Herman Deru Ajak Mahasiswa Kuasai Teknologi Sambut Bonus Demografi 2045
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr H Herman Deru memberikan pesan motivasi yang kuat kepada 9.040 mahasiswa baru Universitas Sriwijaya (Unsri) pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2025/2026 di Gedung Auditoriu--
PALPRES.COM- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr H Herman Deru memberikan pesan motivasi yang kuat kepada 9.040 mahasiswa baru Universitas Sriwijaya (Unsri) pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2025/2026 di Gedung Auditorium Unsri.
Dalam sambutannya, Herman Deru menegaskan tiga poin penting yang harus dimiliki mahasiswa sebagai bekal menuju masa depan: membangun pergaulan yang sehat, memanfaatkan bonus demografi, dan menguasai teknologi.
Menurutnya, dunia kampus adalah miniatur kehidupan yang mempertemukan berbagai latar belakang.
Mahasiswa diminta tidak bersikap eksklusif, melainkan membangun kesan baik agar diterima oleh semua kalangan.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Dorong Lomba Perahu Bidar Palembang jadi Agenda Wisata Dunia
BACA JUGA:HUT ke-80 RI di Griya Agung, Gubernur Herman Deru Tekankan Arti Perjuangan dan Warisan Budaya
“Akademik memang penting, tapi pergaulan tidak kalah penting. Banyak orang sukses karena pergaulan yang tepat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa bonus demografi Indonesia Emas 2045 adalah peluang besar yang hanya bisa dimanfaatkan oleh generasi muda yang siap.
Sebanyak 67 persen penduduk Indonesia akan berusia produktif 20 tahun mendatang.
“Jangan sia-siakan kesempatan ini. Kalian adalah generasi penerus di semua bidang, mulai dari pertanian, kesehatan, konstruksi, hingga politik,” tegasnya.
BACA JUGA:Herman Deru Hadiri Apel Kehormatan dan Renungan Suci Peringatan HUT RI ke-80
BACA JUGA:HUT ke-80 RI, Gubernur Herman Deru Meriahkan Lomba Gaple Bersama Driver Ojol di Palembang
Herman Deru juga mengingatkan agar mahasiswa tidak hanya pintar secara akademik dan luas dalam pergaulan, tetapi juga melek teknologi.
Teknologi, katanya, harus dimanfaatkan sebagai alat kemajuan, bukan justru menjadi jebakan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
