Dari Hobi Jadi Profesi, Tapis Pringsewu Bawa Tanti ke Panggung UMKM PTBA
Dari Hobi Jadi Profesi, Tapis Pringsewu Bawa Tanti ke Panggung UMKM PTBA-PTBA-
PALPRES.COM - Di balik keindahan tenunan Tapis Pringsewu, tersimpan kisah inspiratif tentang kegigihan dan kesuksesan seorang pengrajin bernama Tanti.
Berawal dari coba-coba, Tanti berhasil mengubah bisnis Tapis menjadi sumber penghidupan utama yang menjanjikan, bahkan mampu mengantarkan kedua anaknya ke bangku kuliah.
Sejak tahun 2005, Tanti dan suaminya beralih dari warung sembako ke bisnis kerajinan Tapis dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka.
Meski tantangan di awal terasa berat, terutama karena hasil kerajinannya tidak langsung laku, Tanti tidak menyerah.
BACA JUGA:Sinergi PTBA dan Pemkab Pringsewu, Cetak UMKM Talenta Muda Berkualitas
BACA JUGA:Buktikan Transformasi Hijau di Sektor Pertambangan, PTBA Sabet Katadata ESG Index Awards 2025
Seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 2008 hingga 2010, permintaan akan Tapis Pringsewu mulai meningkat.
"Saya dan suami memulai bisnis ini dari nol pada 2005 lalu. Sebelumnya kami buka warung sembako, tapi karena takut nanti anak saya sekolah dan butuh biaya besar, akhirnya kami beralih ke Tapis Pringsewu," kenang Tanti.
Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, Tanti kini menikmati hasil manis dari bisnisnya.
Tidak hanya mampu membiayai kuliah kedua anaknya, hasil dari penjualan Tapis juga memungkinkannya membeli rumah, tanah, dan sawah, serta memiliki tabungan yang terus bertambah.
BACA JUGA:Dukungan PTBA Bawa Agus Sukses Kembangkan Peternakan Puyuh di Tanjung Enim
Kerumitan yang Sebanding dengan Hasil
Harga Tapis Pringsewu bervariasi, mulai dari Rp400 ribu hingga Rp1,5 juta per setel, tergantung pada kualitas, kerumitan motif, dan waktu pengerjaannya.
Tanti menjelaskan bahwa pembuatan satu setel Tapis bisa memakan waktu hingga tiga bulan karena detail penenunan dan penyulaman yang rumit menggunakan benang emas dan perak.
Kerumitan ini sebanding dengan omzet yang diraihnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
