26 WNI Terjebak Online Scam Ilegal Berhasil Dievakuasi dari Daerah Konflik di Myanmar, Begini Kondisinya
Para WNI yang terjebak bekerja di sektor Online Scam Ilegal di perbatasan Myanmar - Thailand, saat akan dipulangkan ke Tanah Air.-kemlu.go.id-
JAKARTA, PALPRES.COM – Sebanyak 26 WNI yang terjebak bekerja di sektor Online Scam Ilegal di perbatasan Myanmar - Thailand, berhasil dievakuasi ke Tanah Air.
Dari total 26 WNI terdiri dari 22 orang laki-laki dan 4 orang perempuan yang dipulangkan, satu orang diduga menjadi pelaku perekrutan.
Karenanya, WNI tersebut saat ini ditampung di shelter BP3MI Banten guna menjalani pemeriksaan oleh Bareskrim Polri.
Sedangkan puluhan WNI yang lain, ditempatkan di RPTC Bambu Apus milik Kementerian Sosial untuk proses asesmen pendalaman lanjutan.
BACA JUGA:Double Win! Media Relations Hutama Karya Toreh Prestasi di MRA 2025 dan ICCS 2025
BACA JUGA:Rayakan 100 Tahun Inovasi Audio, Philips Audio Luncurkan Headphone Retro 'The Ringo'
Demikian sebagaimana dilansir di Website Kementerian Luar Negeri, kemlu.go.id.
Operasi Ilegal Online Scam
Diketahui, puluhan WNI bekerja di perusahaan yang melakukan operasi illegal online scam di Myawaddy, Myanmar.
Mereka lalu keluar dari perusahaan tersebut, dan akhirnya terjebak di wilayah konflik di perbatasan Myanmar – Thiland.
Berkat koordinasi dengan otoritas di Myanmar dan Thailand, Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Pelindungan WNI (Dit. PWNI) Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok, berhasil menyeberangkan puluhan WNI tersebut.
BACA JUGA:Kolaborasi jadi Kunci, Herman Deru Dorong Pengawasan Bea Cukai Berbasis Sinergi dan Humanis
BACA JUGA:Wagub Cik Ujang: Anjungan Sumsel di TMII Harus Jadi Ikon Kebanggaan dan Pusat Edukasi Budaya
Sebelum dipulangkan ke Tanah Air, para WNI ini menjalani proses asesmen indikasi korban TPPO oleh otoritas setempat.
Selanjutnya, para WNI ini diterbangkan ke bandara Soekarno-Hatta, Rabu 29 Oktober 2025, dan selanjutnya diserahkan kepada instansi terkait untuk penanganan lanjutan.
Kawasan Konflik Myawaddy
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
