Catatan Perjalanan ke Sumatera Selatan dan Jambi (Bagian Keempatbelas)

Kamis 02-06-2022,12:39 WIB
Editor : redaksi 1

Oleh Dudy Oskandar Jurnalis dan Peminat Sejarah Sumatera Selatan RABU 10 Maret 1954 Kira kira pukul 8 tanpa makan pagi di pesanggrahan tak disediakan makan kami menghadap Patih di kantor Kepada kami diperkenalkan Wedana M Yusuf Nasri yang menaruh minat sangat besar terhadap sejarah dan kepurbakalaan dan Camat M Prie Thais yang akan mengantarkan kami ke Mandiangin dan Karang Brahi dua tempat yang beliau kenal baik sekali Dari Jusuf Nasri kami mendapat sebuah daftar benda benda purbakala yang beliau ketahui di daerah Bangko di antaranya beberapa megalith yang berukiran Sayang tempatnya jauh ada yang 50 dan ada pula yang 100 km sedangkan jarak itu harus ditempuh dengan jalan kaki dan letaknya di dalam rimba sehingga berhubung dengan waktu tak dapat kami kunjungi Tetapi mungkin sekali megalith megalith dalam daftar itu adalah yang sudah lama terkenal G H K de Bont De Batoe s Larong kist stenen in Boven Jambi Onderafdeling Bangko N LO N 17 1922 p 31 32 lih juga von Heine Geldern dalam Science and Scientists hal 150 Pun kami mendengar bahwa di Teluk Kuali sebelah barat Muara Tebo ada peninggalan purbakala yang disebut Gedung Karena letaknya dekat Rambahan maka Gedung ini kami masukkan pula dalam rencana Kira kira pukul 9 lewat kami menuju Mandiangin diantarkan oleh Camat Sebelum ke luar kota kami harus menyeberangi sungai Merangin Kebetulan perahu pelayangan ada di seberang dan kami harus menunggu lama Untuk mengisi waktu maka kami jalan jalan kian kemari di tepi sungai dan tak lama kemudian Uka teriak kegirangan menemukan batu obsidian di dalam tanah tebing kali Ternyata batu kecil itu adalah flake Temuan ini menggerakkan kami berempat untuk mencoba untung pula Dan sebelum kami dapat melayang sudah terkumpul lebih dari 20 potong flakes kecil kecil yang serupa benar dengan flakes obsidian dari daerah Kerinci Pun sepotong tembikar tak berhiasan ditemukan oleh Ny Suleiman Temuan temuan ini sebenarnya tidak mengejutkan mengingat bahwa daerah Upper Jambi dan Kerinci memang kaya akan flakes dan microlith microlith obsidian lih Von Heine Geldern dalam science and Scientists hal 131 beserta A Tobler J Zwierzychi Kira kira pukul 10 kami menyeberang dan satu jam kemudian kami tiba di Pamenang di mana kami menemui Pasirah untuk memberitahukan maksud kami ke Karang Brahi besok pagi dan minta disediakan perahu Pukul 12 15 kami tiba di Sarolangun 80 km dari Bangko Kami menuju ke kantor Kawedanan tetapi Wedananya tidak ada Maka kami lalu mencari tambahan tenaga di sebuah warung nasi Pk 13 20 kami melanjutkan perjalanan Jarak 56 km ke Mandiangin kami tempuh dalam waktu satu jam lebih Kendaraan kami tinggalkan di suatu tempat dan kami menyeberang dengan tiga sampan ke Mandiangin di mana kami tiba hampir pk 3 siang Di rumah Pasirah kami dijamu sekedarnya dan diberi cerita bahwa rakyat Mandiangin adalah keturunan orang orang Sriwijaya yang mengundurkan diri kepedalaman setelah kerajaannya runtuh Memang suatu keganjilan ialah bahwa sebagaimana diperlihatkan dan diterangkan kepada kami tulisan mereka adalah tulisan rencong yang mirip sekali kepada tulisan rencong daerah Palembang Ulu Tulisan ini masih dijunjung tinggi Pun tari tarian kuno yang masih dipelihara di situ berasal dari Sriwijaya Di rumah Pasirah kami tidak lama Segera kami menuju ke rumah mentua Pak Patih Laman di mana pusaka pusaka dengan khidmat di keluarkan Triculanya tidak memberi bahan penting sedangkan buku kunonya yang bertulisan rencong kami tak dapat membacanya orang Mandiangin sendiri hanya dapat mengenal sebagian dari huruf hurufnya Adapun kepingan kepingan logamnya ternyata terbuat dari perak jumlahnya 7 buah hal mana tidak cocok dengan kepercayaan orang bahwa jumlahnya semula ada 9 sedangkan yang satu telah hilang Pinggiran kepingan kepingan itu menunjukkan tanda tanda patah Sampai lama sekali sambil mandi keringat karena panas jadi tidak mandi angin kami meneliti dan mencoba baca kepingan kepingan logam itu Akhirnya dapat kami tentukan bahwa aslinya ialah 1 keping piagam yang bertulisan huruf Jawa lama Sumber 1 Amerta 3 Pusat Penelitian Arkeologi Nasional 1985 2 Menyelusuri Sungai Menurut Waktu Penelitian Arkeologi di Sumatera Selatan Jakarta 2006 3 https id wikipedia org wiki Sumatra Selatan

Tags :
Kategori :

Terkait