Oleh Dudy Oskandar Jurnalis dan Peminat Sejarah Sumatera Selatan ATAS bantuan R Moh Saleh Kepala Perwakilan Jawatan Kebudayaan untuk Sumatra Selatan maka selama di Kota Palembang kami mempergunakan pick up kantornya sedangkan ia sendiri mengemudikannya untuk mengantarkan kami ke mana saja kami pergi Bahkan setelah rombongan dipecah tiap bagiannya diberi olehnya seorang pengantar dari kantornya Demikianlah untuk rombongan Jambi ikut serta Budenani untuk rombongan Pasemah Saleh sendiri dan untuk rombongan Lampung Husin Rencana semula dari Jakarta ialah bahwa untuk memasuki daerah pedalaman itu kami akan mempergunakan tiga powerwagon satu untuk tiap bagian yang dimintakan oleh Kementerian P P K kepada Gubernur Sumatra Selatan Ternyata bahwa Gubernur tidak dapat menyediakan kendaraan yang diminta itu karena memang tidak ada Maka Saleh menyanggupi pick upnya untuk pergi ke Pasemah sedangkan rombongan Lampung harus memakai kereta api dan kendaraan kendaraan setempat karena tempat tempat yang harus di kunjungi sangat berjauhan maka boleh dikata bahwa dari waktu mereka terbuang di tengah jalan Adapun rombongan Jambi semula akan menempuh jalan Rawas ke Sarulangun Bangko dan baru kemudian menuju Jambi Akan tetapi berita berita yang kami terima menyatakan bahwa berhubung musim hujan banyak tempat di jalan itu yang terendam air sehingga tidak mustahil maka sukar sekali dilalui dan tidak cukup di jalani dalam waktu sehari Bahkan dua hari sebelum rombongan dipecah terdapat kabar bahwa jalan ke Sekayu pun terputus demikian pula jalan ke Lahat Mengingat hal hal tersebut maka kami putuskan bahwa rombongan ke Jambi merubah rencana dengan naik pesawat ke Jambi dan dari sana dengan kendaraan setempat menuju daerah Merangin bantuan dari Pamong Praja di Jambi memungkinkan terlaksananya ini Pun rombongan Pasemah tidak jadi mempergunakan pick up Saleh melainkan naik kereta api ke Lahat untuk seterusnya mencari kendaraan setempat Di samping tugas kami untuk melakukan peninjauan penyelidikan di darat dibebankan pula tugas untuk meninjau daerah Palembang dan sekitarnya dari udara ialah guna mencoba melihat menentukan jalannya garis pantai dahulu kala di dalam zaman Sriwijaya khususnya Sebagaimana dapat dianggap diketahui umum maka garis pantai yang sekarang sangatlah berbeda daripada dahulu hal mana terutama sekali disebabkan karena pengendapan pengendapan lumpur yang dibawa oleh sungai sungai ke laut Rawa rawa yang memenuhi pantai timur Sumatra menjadi petunjuk yang tak minta penjelasan lebih lanjut Peninjauan dari udara untuk keperluan kepurbakalaan telah banyak dilakukan di luar negeri baik yang disengaja untuk mencari situs tempat peninggalan purbakala maupun yang khusus untuk mendapatkan ketentuan mengenai kemungkinan adanya situs berdasarkan dugaan yang timbul dari penelitian foto foto dari udara Di negeri kita penyelidikan demikian belum pernah dilakukan meskipun angan angan sebenarnya telah ada pada Dinas Purbakala terutama untuk daerah Prambanan dan sekitarnya yang penuh dengan candi candi itu dan daerah kota Majapahit Tetapi angan angan itu belum pernah dan belum berani dikemukakan secara tegas mengingat akan biaya ekstra yang tentunya tidak sedikit sedangkan hasilnya belum pasti bahkan tak berani kami menjamin oleh karena kami kurang mengetahui syarat syarat apa sajakah yang diperlukan untuk memulai peninjauan dari udara itu Sumber 1 Amerta 3 Pusat Penelitian Arkeologi Nasional 1985 2 Menyelusuri Sungai Menurut Waktu Penelitian Arkeologi di Sumatera Selatan Jakarta 2006 3 https id wikipedia org wiki Sumatra Selatan
Catatan Perjalanan ke Sumatera Selatan dan Jambi (Bagian Kedua)_
Rabu 11-05-2022,10:45 WIB
Editor : redaksi 1
Kategori :